Lagi! Trump Janji AS Tak Akan Lindungi Negara NATO yang Pelit Belanja Militer

WASHINGTON DC, iNews.id – Calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, kembali menegaskan pendiriannya terkait NATO jika terpilih pada Pilpres 2024. Menurut dia, Amerika Serikat ke depan hanya akan membantu melindungi anggota aliansi militer itu dari serangan Rusia, jika mereka mau membelanjakan lebih banyak uang untuk pertahanan.

Dalam sebuah wawancara dengan GB News di Inggris yang dirilis pada Selasa (19/3/2024), Trump mengulangi pernyataannya yang dianggap kontroversial oleh kalangan Barat dalam salah satu kampanyenya pada bulan lalu. Ketika itu mantan presiden AS itu pernah mengatakan bahwa Amerika tidak akan melindungi negara anggota NATO yang pelit dalam membelanjakan anggaran untuk militer. Tak hanya itu, Trump bahkan menyebut akan mendorong Rusia untuk melakukan apa saja terhadap anggota NATO yang seperti itu.

Baca Juga

3 Alasan Raja Charles Cabut Gelar Pangeran Andrew, Salah Satunya Skandal Seks

Trump sering kali mengkritik kegagalan 32 anggota NATO dalam memenuhi target belanja pertahanan minimal 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) mereka. Sementara militer AS menjadi inti kekuatan militer aliansi tersebut. Perkiraan NATO menunjukkan bahwa hanya 11 anggota yang membelanjakan anggarannya sesuai target tersebut.

Setelah mendengar komentar Trump pada bulan lalu, Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan, dia memperkirakan 18 negara sekutu akan mencapai target pengeluaran militer itu pada tahun ini.

Baca Juga

Donald Trump Akhirnya Jadi Capres Partai Republik

Trump mengatakan, dia tidak peduli jika lawan-lawan politiknya menggunakan komentar tersebut untuk menyerangnya menjelang Pilpres AS 5 November. “Saya tidak peduli jika mereka menggunakannya. Karena apa yang saya katakan adalah bentuk negosiasi. Mengapa kita harus menjaga negara-negara yang punya banyak uang dan (malah) Amerika Serikat yang membayar sebagian besar (belanja) NATO?” kata Trump kepada presenter GB News yang juga mantan politikus Inggris, Nigel Farage.