Langgar Gencatan Senjata, Serangan Israel Tewaskan 24 Warga Gaza Sehari
GAZA, iNews.id - Israel terus mempertontonkan
pelanggaran atas kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang berlaku sejak 10 Oktober lalu. Pasukan Zionis membunuh setidaknya 24 warga Gaza dalam serangan udara sepanjang Sabtu (22/11/2025).
Serangkaian serangan udara Israel menghantam rumah-rumah serta kendaraan di beberapa wilayah Jalur Gaza.
Juru Bicara Pertahanan Sipil Gaza Mahmoud Bassal mengatakan, anak-anak dan kalangan lanjut usia termasuk di antara korban tewas dan luka dalam serangan terhadap beberapa bangunan.
Luma orang tewas dan beberapa lainnya luka akibat serangan drone Israel terhadap kendaraan di dekat Persimpangan Abbas, Kota Gaza.
Di kota yang sama, empat warga sipil tewas akibat serangan udara yang menghantam rumah di Jalan Al Labbabidi.
Selanjutnya, kata Bassal, serangan terhadap satu rumah di dekat Masjid Bilal bin Rabah, Deir El Balah, Gaza Tengah, menewaskan dua warga dan melukai beberapa lainnya.
Tiga warga Gaza lainnya tewas dalam serangan terhadap rumah di samping Rumah Sakit Al Awda, kamp pengungsi Nuseirat.
Di kamp tersebut, tujuh warga juga tewas akibat serangan militer.Zionis yang menghantam rumah di Kamp 2.
Pasukan Israel juga menembak dan melukai tiga warga Palestina di dekat kamp pengungsi Al Bureij, Gaza Tengah dan kamp Jabalia, Gaza Utara.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim pasukannya menyerang seorang pria bersenjata setelah diduga melewati garis kuning. Israel selalu melayangkan klaim tak berdasar untuk membunuh warga Gaza selama gencatan senjata berlangsung.
Militer Israel masih menduduki lebih dari 50 persen wilayah Jalur Gaza selama perjanjian gencatan senjata berlaku, melalui garis kuning yang memisahkan wilayah penarikan pasukan.
Baru-baru ini, tentara Zionis kembali meningkatkan serangan di sebelah timur garis kuning, menghancurkan wilayah yang luas dan membuat zona-zona di sekitarnya sangat berbahaya bagi warga sipil.
Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan hampir 70.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Selain itu lebih dari 170.800 lainnya luka.
Editor: Anton Suhartono