Laporan Kongres AS Sebut Kemungkinan Terjadi Genosida Muslim Uighur di Xinjiang
Semasa pemerintahan Donald Trump, hubungan AS dan China jatuh ke level terendah terkait isu HAM, pandemi virus corona, perdagangan, dan spionase.
Para ahli mengatakan, keputusan AS menyebut terjadi genosida terhadap muslim Uighur akan sangat memalukan bagi China selaku anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
China telah lama dikecam terkait pendirian kamp untuk menampung jutaan muslim Xinjiang dengan dalih pendidikan serta membasmi ekstremisme.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut, setidaknya 1 juta etnis Uighur dan lainnya ditahan di kamp-kamp Xinjiang. Para pemimpin agama, aktivis HAM, dan lainnya juga menyebut telah terjadi genisda di Xinjiang.
Sementara itu China berkali-kali menyangkal tuduhan itu. Mengomentari laporan Kongres, Kedutaan Besar China di Washington mengatakan CECC terobsesi membuat bebagai kebohongan untuk menjelekkan negaranya.
"Apa yang disebut 'genosida' adalah rumor yang sengaja dimulai oleh beberapa kelompok anti-China dan lelucon untuk mendiskreditkan China," kata seorang juru bicara kedubes.
Editor: Anton Suhartono