Latihan Parade Militer Peringati 70 Tahun Komunis, Pusat Kota China Ditutup
BEIJING, iNews,id - Pusat Kota Beijing ditutup pada Minggu (8/9/2019) pagi untuk latihan parade yang digelar militer Tiongkok. Militer China sedang mempersiapkan upacara 1 Oktober untuk merayakan peringatan 70 tahun Komunis.
Jalan besar Avenue of Eternal Peace, yang mengarah ke Lapangan Tiananmen dan membentang dari timur ke barat, ditutup untuk lalu lintas sejauh puluhan kilometer untuk memungkinkan pasukan berparade di sekitar Lapangan Tiananmen, jantung simbol kekuatan China.
Di sinilah Mao Zedong pada 1949 memproklamirkan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok.
Area di sekitar Avenue of Eternal Peace secara bertahap ditutup untuk lalu lintas dari Sabtu sore dan bakal tetap terlarang bagi warga hingga Minggu pagi. Hal ini menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Pasukan keamanan memblokir akses ke tempat tinggal, memerintahkan pekerja di beberapa kantor media asing di daerah tersebut untuk meninggalkan lokasi selama akhir pekan.
"Kami dengan hangat merayakan peringatan ke-70 berdirinya Republik Rakyat Tiongkok," bunyi tanda-tanda besar yang diangkut oleh truk-truk yang menuju Lapangan Tiananmen, seperti dikutip AFP.
Latihan lainnya akan dilakukan pada akhir pekan menjelang 1 Oktober da militer akan kembali memberlakukan hal serupa.
Setiap 10 tahun, China secara tradisional menandai hari peringatan komunis dengan parade militer besar-besaran.
Tentara menyatakan mengatakan pada akhir Agustus bahwa parade berikutnya akan lebih besar daripada yang ada pada 1999 dan 2009, dan bahkan lebih besar dari parade 2015.
Pada kesempatan itu, 12.000 tentara berbaris ikut parade.
Parade ini juga akan memamerkan beberapa persenjataan paling canggih dari tentara Cina, dalam upaya untuk menghidupkan semangat patriotik.
"Tetapi senjata itu tidak akan ditargetkan ke negara atau distrik mana pun," kata Jenderal Cai Zhijun, seorang anggota Staf Umum Angkatan Darat Tiongkok, mengatakan bulan lalu.
Menurut Cai, parade militer bukanlah tanda agresi.
"Tentara China berkomitmen menjaga perdamaian dunia dan stabilitas regional."
Peringatan ini muncul di tengah situasi saat yang sensitif. China dalam situasi perang dagang dengan Amerika Serikat, Hong Kong diguncang oleh demonstrasi, dan negara itu juga menghadapi kritik atas perlakuan Muslim di wilayah Xinjiang barat.
Dua juta anggota angkatan bersenjata China merupakan yang terbesar di dunia dan anggaran militernya adalah yang terbesar kedua, meskipun masih jauh di belakang Amerika Serikat.
Editor: Nathania Riris Michico