Ledakan Bom Mobil Hantam Pangkalan Militer Kolombia, 23 Orang Terluka
BOGOTA, iNews.id – Ledakan bom mobil menghantam sebuah pangkalan militer di Kota Cucuta, Kolombia, Selasa (15/6/2021). Akibat insiden itu, 23 orang terluka, menurut sumber-sumber militer.
Ledakan itu terjadi di sebuah pangkalan yang digunakan oleh Brigade Angkatan Darat ke-30 di Cucuta, sebuah kota di sebelah timur laut Kolombia berpenduduk 700.000 jiwa. Kota itu terletak di dekat perbatasan dengan Venezuela.
Pemerintah Kolombia belum mengonfirmasi secara resmi jumlah korban luka. Akan tetapi, beberapa sumber militer mengatakan kepada Reuters bahwa para korban terdiri atas personel militer dan warga sipil.
Orang-orang yang terluka telah dilarikan ke rumah sakit setempat. Foto dan video yang beredar di media sosial memperlihatkan sebuah kendaraan berwarna putih yang hancur dilalap api.
“Karena ledakan kendaraan di dalam Brigade Angkatan Darat ke-30 di Kota Cucuta, saya telah menginstruksikan Menteri Pertahanan Diego Molano untuk pergi ke kota itu dan melakukan penyelidikan yang akan memungkinkan kita untuk menjernihkan situasi yang menyedihkan ini,” kata Presiden Kolombia, Ivan Duque, lewat Twitter.
Dalam cuitannya, Molano juga mengatakan bahwa dia segera menuju ke Cucuta untuk memverifikasi apa yang terjadi di pangkalan militer itu.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Daniel Palacios menyebut insiden itu sebagai “serangan teroris pengecut” dalam sebuah tweet. Akan tetapi, dia kemudian menghapus unggahan tersebut.
Meskipun ada kesepakatan damai 2016 dengan kelompok pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), militer Kolombia sampai saat ini masih terus memerangi gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional (ELN). ELN diisi oleh anggota geng kriminal dan mantan anggota FARC yang menolak kesepakatan damai tersebut.
ELN beraksi di Provinsi Norte de Santander yang terkadang bergolak, tempat Brigade ke-30 beroperasi.
Kendati demikian, belum ada kelompok bersenjata yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mobil pada Selasa itu. Pihak berwenang juga tidak menyebutkan nama pelaku secara eksplisit.
Pemerintah Kolombia menyalahkan para pembangkang FARC atas serangan bom mobil pada Maret di Provinsi Cauca yang melukai lebih dari 40 orang.
Sementara, serangan bom mobil oleh ELN pada 2019 di Akademi Kepolisian Bogota menewaskan 22 orang. Serangan itu mengakhiri perudingan damai yang baru lahir antara kelompok itu dan pemerintah.
Editor: Ahmad Islamy Jamil