Ledakan Metana Tambang Batu Bara Tewaskan Puluhan Pekerja, Satu Pemilik Ditahan
MOSKOW, iNews.id - Sebuah komite investigasi Rusia melaporkan, salah satu pemilik (Co-Founder) dan tiga manajer tinggi tambang batu bara Siberia yang meledak beberapa waktu lalu telah ditahan. Ledakan itu menjadi salah satu bencana pertambangan terburuk di Rusia abad ini.
Pemilik Mikhail Fedyaev dan mitranya mengendalikan SDS-Ugol Holding, yang memiliki tambang tersebut. Fedyaev dan tiga manajer puncak didakwa melanggar aturan keselamatan atau penyalahgunaan wewenang.
Fedyaev mengatakan pada pertemuan televisi dengan Putin bulan ini mengaku siap memikul tanggung jawab apa pun.
"Tidak mungkin menghidupkan mereka (korban) kembali," katanya.
Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin menuduh manajemen memalsukan data metana di tambang Listvyazhnaya wilayah penghasil batu bara Kemerovo, Siberia.
Sebelumnya, sedikitnya 51 orang tewas dalam ledakan metana di sebuah tambang batu bara Listvyazhnaya, Kemerovo, Siberia, Rusia, Kamis (25/11/2021) pagi. Kecelakaan pertambangan ini dinilai menjadi peristiwa paling mematikan di Rusia sejak era Soviet.
Enam pekerja penyelamat yang dikirim untuk membawa keluar puluhan orang yang terperangkap di bawah tanah termasuk di antara mereka yang dilaporkan tewas.
Editor: Umaya Khusniah