Lembaga HAM Inggris: Rusia Bombardir Pasar di Suriah Tewaskan 23 Orang
DAMASKUS, iNews.id - Laporan organisasi HAM Inggris, Lembaga Pemantau HAM untuk Suriah, mengungkap, serangan udara militer Rusia menghantam sebuah pasar di Kota Kota Maaret Al Numan, Idlib, Suriah, Senin (22/7/2019) pagi, menewaskan setidaknya 23 orang. Rudal-rudal menghantam pasar sayur-mayur tersebut dan lokasi di sekitarnya.
Menurut lembaga, dari total korban tewas, 19 di antaranya merupakan warga sipil dan empat orang lainnya belum bisa dipastikan identitas mereka karena tubuhnya rusak parah. Serangan ini juga menyebabkan 45 orang luka.
Jumlah korban tewas bisa saja bertambah karena banyak dari korban luka dalam kondisi kritis. Selain itu ada kemungkinan warga terjebak di reruntuhan bangunan.
Seorang fotografer AFP menceritakan, orang-orang yang berlumuran darah dibawa keluar dari lokasi serangan oleh penduduk dan petugas penyelamat, menggunakan kasur sebagai peralatan darurat.
Dia juga melihat mayat seorang pria tergeletak di tanah dekat sepeda motor. Di sekeliling jasad bertebaran puing-puing.
Pemadangan lain, masih dikisahkan sang fotografer, seorang pria dengan mata terpejam dan wajah tertutup debu ditarik keluar dari puing-puing bangunan yang mengimpitnya oleh dua orang.
Sementara itu, Lembaga Pemantau HAM untuk Suriah mengandalkan informasi soal serangan ini dari jaringan sumber di Suriah, termsuk organisasi Helm Putih. Dari situ diketahui jenis pesawat yang melakukan serangan, lokasi, pola penerbangan, dan amunisi yang digunakan.
Di Moskow, Rusia membantah terlibat dalam serangan brutal tersebut dan menyebut laporan lembaga HAM Inggris itu palsu.
"Pernyataan dari perwakilan anonim organisasi Helm Putih yang dibiayai oleh Inggris dan AS tentang dugaan penyerangan pesawat Rusia di pasar Maaret Al Numan adalah palsu," demikian pernyataan kementerian pertahanan Rusia, yang diberitakan kantor berita TASS.
Idlib, satu-satunya wilayah di Suriah yang masih dikuasai pemberontak, dihuni sekitar 3 juta penduduk. Sesuai perjanjian gencatan senjata internasional yang diteken beberapa pekan lalu, wilayah ini seharusnya dilindungi.
Meski demikian, ekskalasi serangan yang dilakukan pasukan rezim Suriah Bashar Al Assad dan sekutunya, Rusia serta Iran, justru meningkat sejak akhir April.
Melonjaknya kekerasan menewaskan lebih dari 650 warga sipil dan merusak puluhan fasilitas kesehatan.
Menurut data PBB, lebih dari 330.000 orang mengungsi dari Idlib sejak 3 bulan terakhir.
Editor: Anton Suhartono