Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perang Gaza dan Ukraina Dongkrak Penjualan Senjata Global 2024, Perusahaan Israel Raup Untung
Advertisement . Scroll to see content

Lembaga Penelitian AS Sebut Korban Tewas Serangan Israel ke Gaza Tembus 100.000 Orang

Selasa, 25 November 2025 - 11:22:00 WIB
Lembaga Penelitian AS Sebut Korban Tewas Serangan Israel ke Gaza Tembus 100.000 Orang
Institut Penelitian Demografi Max Planck Amerika Serikat mengungkap setidaknya 100.000 warga Gaza tewas dalam perang sejak 7 Oktober 2023 (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

BERLIN, iNews.id - Surat kabar Jerman ZEIT mengungkap fakta mengejutkan terkait perang Israel di Jalur Gaza. Jumlah korban tewas selama perang yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 telah menembus 100.000 orang.

Angka tersebut jauh lebih besar daripada angka resmi yang dikeluarkan Kementerian Palestina di Gaza yakni sekitar 67.100 kematian.

Mengutip penelitian Institut Penelitian Demografi Max Planck, Rostock, Amerika Serikat, ZEIT melaporkan setidaknya 100.000 warga Gaza terbunuh dalam perang sejak 7 Oktober 2023.

"Kita tidak akan pernah tahu jumlah pasti korban tewas. Kami hanya berusaha memperkirakan seakurat mungkin berapa orde magnitudo yang realistis," kata Irena Chen, salah satu pemimpin proyek penelitian tersebut, dikutip Selasa (25/11/2025).

Berdasarkan perhitungan para peneliti, jumlah warga Gaza yang tewas diperkirakan antara 99.997 hingga 125.915 orang. Perkiraan median para peneliti adalah 112.069 orang.

Untuk memperoleh angka tersebut, para peneliti Max Planck mengumpulkan data dari berbagai sumber dan melakukan proyeksi statistik. Selain data Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Gaza, mereka juga memasukkan survei rumah tangga independen dan laporan kematian dari media sosial.

Tim Max Planck juga mendasarkan penelitian mereka pada temuan-temuan sebelumnya serta menghitung estimasi mortalitas terperinci. Mereka menganalisis secara rinci, termasuk korban laki-laki dan perempuan serta berbagai kelompok usia.

Pendekatan ini tidak hanya menghasilkan angka keseluruhan yang lebih akurat, tapi juga memungkinkan diferensiasi yang terperinci tentang siapa yang meninggal. 

Akurasi catatan kematian bervariasi berdasarkan jenis kelamin dan usia; perempuan lebih jarang dihitung daripada laki-laki. Statistik resmi seringkali gagal memasukkan kematian di antara orang-orang berusia di atas 60 tahun.

Menurut perhitungan para peneliti, sekitar 27 persen korban perang kemungkinan adalah anak-anak berusia di bawah usia 15 tahun, dengan sekitar 24 persen adalah perempuan dewasa.

Para peneliti juga telah menghitung dampak perang terhadap harapan hidup di Jalur Gaza.

Sebelum perang, harapan hidup perempuan adalah 77 tahun dan laki-laki 74 tahun. Untuk 2024, para demografer memproyeksikan angka 46 tahun untuk perempuan dan 36 tahun untuk laki-laki.

Hal ini menunjukkan bahwa jika pertempuran berlanjut tanpa batas waktu, seperti yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, warga Palestina hanya akan mencapai usia rata-rata ini. Angka-angka ini menunjukkan betapa berbahayanya kehidupan bagi penduduk sipil di Jalur Gaza.

Hingga saat ini, satu-satunya sumber resmi untuk jumlah korban tewas dan luka adalah Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza. Berdasrakan data hingga Senin (24/11/2025), jumlah korban tewas mencapai 67.173 orang.

Berbagai lembaga penelitian internasional menyebut angka dari Kementerian Kesehatan Palestina cenderung konservatif. Jumlah sebenarnya bisa jauh lebih banyak lagi dari data resmi. 

Berbagai studi secara konsisten menunjukkan tingginya jumlah kematian yang tidak dilaporkan.

Kementerian Kesehatan hanya menghitung kematian yang terkonfirmasi, misalnya, mereka yang memiliki surat keterangan kematian dari rumah sakit. Karena banyak rumah sakit harus menghentikan operasi normal selama perang, kementerian juga menggunakan pemberitahuan kematian dari kerabat.  Jumlah korban tewas itu belum termasuk mereka yang masih terkubur di reruntuhan bangunan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut