Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bung Towel Yakin Timnas Bisa Menang: Kualitas Arab Saudi dan Irak Tak Bagus-Bagus Banget
Advertisement . Scroll to see content

Lepas dari ISIS, Wilayah Mosul Irak Kembali Bolehkan Penjualan Miras

Kamis, 25 April 2019 - 07:19:00 WIB
Lepas dari ISIS, Wilayah Mosul Irak Kembali Bolehkan Penjualan Miras
Minuman keras kembali dijual di Mosul. (FOTO: REUTERS)
Advertisement . Scroll to see content

MOSUL, iNews.id - Hampir dua tahun setelah militer Irak merebut kembali Mosul dari kelompok yang menyebut diri mereka Negara Islam atau ISIS, kedai-kedai yang menjual minuman beralkohol (miras) kembali dibuka.

Dilaporkan kantor berita Reuters, toko-toko baru pun bermunculan.

Kini pelanggan bisa kembali membeli minuman keras (miras) dalam botol atau kaleng.

Saat ISIS berkuasa, mereka hanya bisa membeli miras yang dijual diam-diam dalam kantong kresek hitam atau botol plastik bekas.

Kota Mosul dihuni sekitar dua juta orang sebelum ISIS datang pada 2014, memproklamirkan kekhalifahan, yang mencakup negara tetangga, Suriah. Mosul berada di bawah kekuasaan ISIS selama tiga tahun.

Di bawah aturan ketat kelompok milisi itu, minuman beralkohol dan rokok dilarang. Toko-toko yang menjual alkohol dibakar atau dihancurkan.

Botol-botol miras di toko yang kembali dibuka di Mosul. (foto: REUTERS)

Salah satu pemilik toko miras, Nemat Hassan, menceritakan bagaimana ISIS membakar tokonya di pusat kota.

"Jualan saya itu nilainya mencapai Rp560 juta. Mereka membakar dengan mudahnya," tutur Nemat, seperti dikutip Reuters.

Namun, warga Yazidi dan Kristen boleh berjualan minuman keras.

Sejak Mosul kembali ke tangan Irak, beberapa penjual miras kembali ke rumah toko (ruko) mereka. Bangunan-bangunan yang hancur dibangun ulang.

Seorang lelaki menjual miras di Mosul, setelah sebelumnya dilarang ISIS. (foto: REUTERS)

Hassan mengaku tidak ada kendala saat dia kembali membuka tokonya.

"Waktu kami balik ke sini setelah Daesh (ISIS), militer sudah menguasai Mosul. Untungnya tidak ada kendala bagi kami untuk buka toko. Tidak ada ancaman dari kelompok-kelompok tertentu. Ya, tidak ada masalah di sini."

Penjual miras lainnya, Adel Jindy mengungkapkan banyak toko miras baru bermunculan, setelah izin semakin banyak diberikan.

"Sebelumnya cuma ada empat toko di kawasan Al Dawasah, sekarang semakin banyak toko yang berizin," tuturnya.

Botol-botol miras di toko yang baru dibuka kembali. (foto: REUTERS)

Jindy menceritakan, secara umum bisnisnya berjalan lancar. Meskipun pelanggan biasanya berkurang jika ada serang bom. Namun, ketika kepanikan reda, bisnis kembali lanjut, katanya.

Beberapa bulan terakhir, Mosul menjadi target serangan bom. Pada serangan Maret lalu, sebuah mobil yang berisi bom meledak, membunuh dua orang dan melukai 24 lainnya di dekat Universitas Mosul.

Di Irak, warga agama minoritas Yazidi dan Kristen dibolehkan untuk memiliki izin berjualan minuman keras. Alkohol dilarang oleh Islam.

Hampir dua juta warga Irak masih mengungsi akibat perang melawan ISIS. Banyak yang belum siap pulang karena kerusakan dan minimnya layanan kebutuhan sehari-hari paska perang.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut