Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 2 Napi asal Inggris Segera Dipulangkan, Termasuk Lindsay Sandiford yang Divonis Mati
Advertisement . Scroll to see content

Liz Truss Mundur, Begini Proses Pemilihan PM Inggris yang Baru

Jumat, 21 Oktober 2022 - 06:38:00 WIB
Liz Truss Mundur, Begini Proses Pemilihan PM Inggris yang Baru
Inggris akan memulai proses pemilihan pengganti Liz Truss pada Senin (24/10) (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Inggris akan memulai proses pemilihan perdana menteri (PM) baru pada Senin (24/10/2022) untuk menggantikan Liz Truss yang mundur. Ada tiga kandidat yang akan dipilih oleh parlemen Konservatif. 

Lantas bagaimana proses pemilihan PM Inggris yang baru? 

Kemunduran Truss tak serta merta mengalihkan kekuasaan Inggris ke kubu oposisi, Partai Buruh. Ini karena Konservatif masih menguasai parlemen berdasarkan hasil pemilu sebelumnya.

Namun setiap kandidat harus mendapat dukungan dari setidaknya 100 anggota parlemen Konservatif untuk bisa masuk dalam bursa pemilihan.

Proses pemilihan PM Inggris yang baru akan berlangsung singkat, tak selama saat mundurnya Boris Johnson beberapa bulan lalu. PM Inggris yang baru kemungkinan akan terpilih pada 28 Oktober. Oleh karena Konservatif memiliki 300-an kursi di parlemen, maka kandidat yang akan bersaing sebagai pemimpin partai maksimal tiga orang. Pemimpin partai otomatis akan menjadi PM yang baru.

Ada beberapa kandidat yang memiliki peluang besar untuk mendapat dukungan dari anggota parlemen, yakni Rishi Sunak, Penny Mordaunt, Ben Wallace, Jeremy Hunt, bahkan mantan PM Boris Johnson. Dari nama-nama tersebut Rishi Sunak, Jeremy Hunt, dan Johnson, tampaknya berpeluang mengisi kursi kandidat.

Sunak dikalahkan oleh Truss saat pemilihan menggantikan Johnson bulan lalu. Uniknya, meski saat pemilihan dia mendapat dukungan lebih banyak dari Truss, Sunak tetap gagal dalam head to head.

Selama pemerintahan Truss, Sunak dan para pendukungnya mengkritik keras kebijakan ekonomi sang PM yang disebut sebagai bencana. Pada titik ini, Sunak diunggulkan karena pada dasarnya banyak pihak yang juga mengkritik kebijakan ekonomi Truss.

Selanjutnya, Jeremy Hunt patut diperhitungkan. Dia menjabat kanselir kurang dari sepekan sampai Truss mundur. Oleh karena itu Hunt bisa dibilang sebagai pemegang kekuasaan sejati di pemerintahan.

Namanya dengan cepat naik saat spekulasi pengunduran diri Truss muncul. Hunt sudah dua kali mencalonkan diri sebagai pemimpin Konservatif tapi gagal. Pertama saat melawan Boris Johnson, kemudian bersaing dengan Truss namun kalah di babak-babak awal.

Sementara itu meski mundur dengan menanggung malu, Johnson masih didukung banyak loyalis. Dia bisa menjadi sosok kandidat paling mengejutkan untuk muncul kembali dalam daftar. Dia mundur beberapa bulan lalu terkait skandal soal pembatasan pandemi Covid-19.

Terlepas dari itu, dia memiliki basis dukungan cukup besar di kalangan Konservatif. Dalam jajak pendapat YouGov beberapa hari sebelum pengunduran diri Truss, Johnson merupakan kandidat paling diunggulkan untuk menggantikan Truss.

Setelah mendapat 100 dukungan, para kandidat akan menyampaikan ide-ide atau rencana dalam kepemimpinan mereka. Isu-isu yang paling menyentuh kebutuhan tentunya akan paling dilihat dan dinilai partai maupun publik, yakni krisis ekonomi yang membuat biaya hidup di negara itu melonjak.

Setelah itu ketiga kandidat akan bertarung lagi untuk mendapat dukungan dari parlemen, sampai muncul satu nama.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut