Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wali Kota di Meksiko Dibunuh, 7 Pengawalnya Ditangkap karena Diduga Terlibat
Advertisement . Scroll to see content

Lopez Obrador Dilantik Jadi Presiden Baru Meksiko, Ini Sosoknya

Minggu, 02 Desember 2018 - 10:28:00 WIB
Lopez Obrador Dilantik Jadi Presiden Baru Meksiko, Ini Sosoknya
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador (kiri) menerima selempang Kepresidenan Meksiko, didampingi Presiden Kongres, Porfirio Munoz Ledo, (tengah) dalam upacara pelantikan Presiden Meksiko di Kongres Nasional, Mexico City, Sabtu, 1 Desember 2018. (Foto:
Advertisement . Scroll to see content

MEXICO CITY, iNews.id - Andres Manuel Lopez Obrador dilantik menjadi presiden baru Meksiko, Sabtu (1/12/2018). Dia menjabat dengan posisi sangat berkuasa karena keberhasilan koalisi menguasai kedua majelis di Kongres.

Lopez Obrador menjanjikan pemerintahan yang lebih cermat dibanding pendahulunya, Enrique Pena Nieto, antara lain dengan menegaskan akan menjual pesawat kepresidenan.

Lopez Obrador yang berusia 65 tahun menjadi andalan politik Meksiko. Pada usia muda, dia menjadi anggota Partai Revolusioner Institusional yang beraliran kanan-tengah, atau PRI yang menguasai Pemerintah Meksiko selama 80 tahun.

Namun pada 1980-an, ketika terjadi keretakan dalam koalisi PRI, Lopez Obrador menjadi salah seorang dari banyak politisi kiri yang keluar dari PRI dan bergabung dengan Partai Revolusi Demokratik PRD.

Pada 2000, Lopez Obrador, yang masih anggota PRD, terpilih sebagai Wali Kota Mexico City, ibu kota dan sekaligus kota berpenduduk terpadat di negara itu. Dia mencuri perhatian nasional saat membuat program sosial bagi warga miskin dan lansia, serta memperbaiki infrastruktur kota itu.

Setelah masa jabatannya sebagai wali kota berakhir pada 2005, Lopez Obrador berupaya menduduki jabatan yang lebih tinggi, menjadikannya sebagai calon presiden pada 2006.

Lopez Obrador usai dilantik sebagai presiden Meksiko. (Foto: AFP)

Selama pertarungan sengit itu dia dinilai sebagai unggulan. Namun kemudian Felipe Calderon dari Partai Aksi Nasional yang condong ke kanan hampir mengalahkannya, setelah memberinya label sebagai tokoh sosialis.

Pada 2012, Lopez Obrador bertarung kembali untuk kedua kalinya sebagai calon presiden, namun kalah atas Enrique Pena Nieto dari PRI.

Pena Nieto terbukti tidak populer pada masa pemerintahannya seiring dengan melesatnya angka pembunuhan di Meksiko, anjloknya nilai mata uang peso, dan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS).

Sebelum terpilih sebagai presdien, dia menjadi wali Kota Mexico City dan populer di kalangan warganya. (Foto: AFP)

Trump berulangkali menggunakan retorika anti-Meksiko dan berjanji akan membangun tembok di perbatasan kedua negara.

Wakil Presiden AS Mike Pence dan putri Donald Trump, Ivanka, menghadiri upacara pelantikan Lopez Obrador.

Konstitusi Meksiko hanya mengizinkan presiden menjabat untuk satu masa jabatan, karena itu Pena Nieto tidak dapat bertarung lagi dalam pemilu kali ini.

Oleh karena itu Lopez Obrador, yang memimpin Gerakan Regenerasi Nasional yang baru saja dibentuk, mampu memanfaatkan ketidakpuasan rakyat terhadap status quo dan akhirnya memenangkan pemilu.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut