Lukisan Veteran AS Karya Eks Presiden George W Bush Dipajang, Begini Wujudnya

WASHINGTON, iNews.id - Lukisan-lukisan veteran militer Amerika Serikat (AS) yang dibuat oleh mantan presiden George W Bush akan dipajang tahun ini di galeri Kennedy Center. Lukisan-lukisan itu menunjukkan para veteran yang terluka.

Hal itu disampaikan pusat kebudayaan nasional yang berbasis di Washington, Rabu (31/7/2019).

Baca Juga

PM Australia Tolak Tuduhan Netanyahu atas Serangan di Pantai Bondi

"Center Kennedy dengan bangga membagikan karya-karya ini -yang dilukis oleh presiden yang masih hidup- yang menghormati laki-laki dan perempuan yang membela kebebasan kita," kata presiden Kennedy Center, Deborah Rutter, seperti dilaporkan AFP, Kamis (1/8/2019).

Karya George W Bush yang dipajang di Kennedy Center, AS. (FOTO: AFP Photo/Laura BUCKMAN)

The Kennedy Center menyatakan, 66 lukisan karya Bush akan dipamerkan mulai 7 Oktober hingga 15 November sebagai bagian dari pameran yang berjudul "Profiles in Courage."

Lukisan Bush tentang veteran militer AS yang terluka di Perpustakaan dan Museum Presidensial George W Bush di Dallas, Texas (FOTO: AFP)

Lukisan-lukisan tersebut telah dipajang sebelumnya di Pusat Presidensial George W Bush di Dallas dan dirilis dalam sebuah buku berjudul "Portraits of Courage: A Commander in Chief's Tribute to America's Warriors."

Lukisan George W Bush menggambarkan para veteran militer AS yang terluka. (FOTO: AFP Photo)

"Menjelajahi luka-luka -yang terlihat dan tidak terlihat- yang diderita oleh para veteran ini, pameran ini menawarkan perspektif unik dari seorang komandan tertinggi yang memberikan penghormatan kepada layanan mereka yang berada di bawah komandonya," bunyi pernyataan Center Kennedy.

Mantan Presiden George W. Bush mengerjakan sebuah lukisan di studio seni Texas-nya di foto 30 Mei 2016 ini. (Foto: Grant Miller / Courtesy Wonders of Wildlife)

Bush (73), yang menjadi presiden selama serangan 11 September 2001 dan melancarkan perang di Afghanistan dan Irak, rajin melukis sejak tak lagi menjabat presiden pada 2009.

Editor: Nathania Riris Michico