Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh Laut di Iran Berubah Menjadi Merah Darah, Ini Sebabnya
Advertisement . Scroll to see content

Mahasiswa Berprestasi Iran Ditahan karena Tuduhan Makar, di Penjara Terkena Covid-19

Minggu, 14 Juni 2020 - 09:10:00 WIB
Mahasiswa Berprestasi Iran Ditahan karena Tuduhan Makar, di Penjara Terkena Covid-19
Ali Younesi, mahasiswa Iran yang dipenjara oleh penguasa karena tuduhan makar. (Foto: Twitter/Iran HRM)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id – Ali Younesi, seorang mahasiswa Iran yang punya prestasi tinggi, ditahan di Penjara Evin yang terkenal di Kota Teheran sejak April lalu. Di dalam bui itu, dia terjangkit virus corona (Covid-19).

Pada 10 April, aparat keamanan Iran secara fisik menyerang dan menangkap Ali yang berusia 20 tahun di rumah orang tuanya tanpa surat perintah penangkapan. Dia adalah mahasiswa Ilmu komputer tahun kedua di Universitas Sharif yang bergengsi di Teheran. Younesi pernah menyabet medali emas di Olimpiade Astronomi Internasional pada 2018 di China.

Ali memberi tahu keluarganya melalui telepon pada Rabu (10/6/2020) lalu bahwa dia mengidap virus corona dan dalam kondisi fisik yang buruk. Saudaranya, Reza Younesi, mengungkapkan kabar tersebut ke publik lewat cuitan di Twitter pada Kamis (11/6/2020).

Setelah 59 hari meringkuk di sel isolasi, Ali dipindahkan ke sel tempat dia dan tujuh orang lainnya ditahan, ujar Reza menambahkan. Pihak berwenang Iran juga menangkap Amirhossein Moradi, mahasiswa berprestasi lainnya, pada hari yang sama dengan penangkapan Ali.

Amirhossein adalah mahasiswa Fisika di Universitas Sharif dan meraih medali perak di Olimpiade Astronomi Nasional Iran pada 2017. Tidak ada penjelasan secara perinci mengenai kondisi terakhir Amirhossein di penjara.

Orang tua Amirhossein mengunjungi Penjara Evin pada Kamis lalu untuk menemui putra mereka setelah lebih dari dua bulan tidak berjumpa. Akan tetapi, mereka tidak diizinkan untuk menemui Amirhossein oleh otoritas penjara.

Keluarga Moradi telah menyewa pengacara. Namu, sang pengacara pun tidak diizinkan untuk meninjau kembali kasus tersebut.

Bulan lalu, Juru Bicara Kehakiman Iran, Gholamhossein Esmaili, secara tidak langsung menuduh dua mahasiswa tersebut bekerja dengan kelompok oposisi Mojahedin-e Khalq (MEK) dan merencanakan serangan di dalam negeri Iran.

“Dua mahasiswa yang baru ditangkap sayangnya telah berafiliasi dengan kelompok-kelompok antirevolusioner, terutama dengan MEK, dan berusaha melakukan operasi sabotase di negara ini,” kata Esmaili dalam konferensi pers pada 5 Mei, tanpa menyebut nama para mahasiswa tersebut.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut