Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Mahathir Mohamad Sebut Malaysia Harus Bersyukur Dapat Sipadan dan Ligitan

Kamis, 23 Juni 2022 - 16:12:00 WIB
Mahathir Mohamad Sebut Malaysia Harus Bersyukur Dapat Sipadan dan Ligitan
Mahathir Mohamad (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id - Mahathir Mohamad kembali melontarkan pernyataan soal pulau-pulau yang seharusnya diklaim Malaysia. Kali ini pria yang menjabat sebagai perdana menteri Malaysia terlama itu mengklarifikasi pernyataan sebelumnya yang memicu kontroversi.

Pria 96 tahun itu menegaskan tidak bermaksud meminta untuk merebut kembali pulau-pulau yang lepas dari Malaysia.

"Saya hanya menekankan bahwa kita khawatir telah kehilangan batu seukuran meja, tapi tidak (khawatir kehilangan) bagian lebih besar dari Malaysia begitu mereka direbut dari kita," katanya, dalam pernyataan, Kamis (23/6/2022), dikutip dari The Star.

Dia melanjutkan pernyataan sebelumnya telah diartikan di luar konteks. Lepasnya Batu Puteh dari pangkuan Malaysia ke Singapura, kata Mahathir, bukan masalah besar.

"Itu adalah kesalahan pemerintah Johor untuk menyangkal bahwa batu itu milik negara bagian. Jika penolakan tidak disampaikan, tidak akan ada perselisihan sekarang," tuturnya.

Lebih lanjut Mahathir menilai Malaysia patut bersyukur mendapatkan Sipadan dan Ligitan. Kedua pulau itu jauh lebih besar daripada Batu Puteh.

"Kita patut bersyukur Mahkamah Internasional memberikan Pulau Ligitan dan Sipadan kepada kita yang jauh lebih berharga daripada Pulau Batu Puteh, yang hanya berupa batu yang tersingkap,” ujarnya.

Malaysia, lanjut Mahathir, juga harus lebih bersyukur karena Indonesia tidak mempermasalahkan lepasnya kedua pulau yang berada di Kalimantan itu.

"Sungguh, kita tidak bersyukur atas apa yang kita dapat," tuturnya.

Saat berbicara di kongres Melayu pada Minggu (19/6/2022), Mahathir mengatakan Malaysia seharusnya mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau karena secara historis keduanya bagian dari "tanah Melayu".

"Seharusnya kita tidak hanya menuntut agar Pedra Branca atau Pulau Batu Puteh dikembalikan, kita juga harus mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau karena mereka 'Tanah Melayu'," ujarnya, saat itu.

Pulau Batu Puteh, Batu Putih, atau dalam bahasa Portugis Pedra Branca berada di titik pertemuan Selat Singapura dengan Laut China Selatan. Pulau tempat mercusuar Horsburgh itu dibangun pada 1851 oleh pemerintah Inggris atas izin Sultan Johor ketika itu.

Pulau itu awalnya berada di bawah kekuaaan Singapura selama lebih dari 1 abad sampai pada 21 Desember 1979 Malaysia menerbitkan peta yang menunjukkan Batu Puteh sebagai wilayahnya. 

Pulau tersebut sempat menjadi wilayah sengketa selama kurang lebih 29 tahun, hingga Mahkamah Internasional pada 23 Mei 2008 memutuskan pulau tersebut milik Singapura berdasarkan pertimbangan efektivitas.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut