Malaysia Semringah Dapat Diskon Tarif Trump Jadi 19%: AS Tetap Tujuan Ekspor Utama
KUALA LUMPUR, iNews.id - Bukan hanya Thailand dan Kamboja, negara ASEAN lain Malaysia juga mendapat diskon tarif resiprokal Donald Trump, yakni dari 25 menjadi 19 persen.
Menteri Investasi Perdagangan dan Industri Malaysia Zafrul Abdul Aziz mengatakan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menurunkan tarif impor bagi Malaysia merupakan pencapaian yang signifikan.
Menurut dia, penurunan tarif ini merupakan bukti bahwa proses negosiasi yang cermat dan konsisten serta koordinasi antardepartemen yang efektif telah dilakukan.
"Malaysia tetap teguh pada garis merah, mempertahankan hak kedaulatan untuk menjalankan kebijakan-kebijakan kunci yang mendukung stabilitas dan pertumbuhan sosial dan ekonomi," ujar Zafrul, seperti dikutip dari The Star, Jumat (1/8/2025).
Pemerintah Malaysia, lanjut dia, akan melakukan berbagai upaya yang diperlukan, termasuk bekerja sama dengan berbagai departemen, untuk melindungi eksportir dan usaha kecil dan menengah yang terdampak oleh tarif ini.
Dia menegaskan, AS tetap menjadi pasar ekspor utama Malaysia dan sumber utama investasi asing.
Tarif baru tersebut akan berlaku efektif pada 7 Agustus, yakni untuk barang-barang yang diekspor ke AS untuk konsumsi, kecuali produk yang sudah dalam pengiriman atau di perjalanan.
Trump pada Kamis (31/7/2025) malam waktu AS menandatangani dekrit yang mengenakan tarif berkisar 15 hingga 41 persen untuk barang-barang yang diimpor AS dari 60 negara lebih.
Tarif akhir yang telah disetujui AS diumumkan pada Jumat dengan mempertimbangkan hasil negosiasi dengan sejumlah negara.
Sebagian besar negara Asia Tenggara kena tarif 19 persen, yakni Indonesia, Thailand, Kamboja, Malaysia, dan Filipina. Selain itu Vietnam dikenakan 20 persen, Singapura 10 persen, serta Laos dan Myanmar 40 persen.
Editor: Anton Suhartono