Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jatuh saat Dubai Airshow, Jet Tempur India Tejas Pernah Diminati Indonesia Diborong Malaysia
Advertisement . Scroll to see content

Malaysia Tidak Berlakukan Lockdown Meski Catatkan Kasus Baru Covid-19 Tertinggi

Selasa, 06 Oktober 2020 - 19:49:00 WIB
Malaysia Tidak Berlakukan Lockdown Meski Catatkan Kasus Baru Covid-19 Tertinggi
Perdana Menteri Malaysia, Muyiddin Yassin, memastikan Malaysia tidak akan memberlakukan lockdown meski penularan Covid-19 di negaranya mengalami lonjakan. (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

PETALING JAYA, iNews.id - Malaysia mencatatkan penambahan lebih dari 600 kasus harian baru Covid-19. Pemerintah memastikan tidak akan memberlakukan lockdown total meski angka infeksi melonjak signifikan.

Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan terdapat 619 kasus infeksi Covid-19 pada Selasa (6/10/2020). Ini merupakan penambahan kasus harian tertinggi di Negeri Jiran.

Sejauh ini, di Malaysia terdapat 13.504 kasus infeksi Covid-19 dengan angka kematian menyentuh 141. Malaysia mengalami peningkatan kasus harian baru sejak pekan terakhir September lalu.

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengatakan pemerintah telah mempertimbangkan tidak akan memberlakukan lockdown total dalam upaya menekan penyebaran Covid-19. Sebab, pemberlakuan lockdown akan berdampak besar bagi sistem sosial dan ekonomi negara.

"Sebagai gantinya pemerintah akan menerapkan pengendalian pergerakan orang (MCO) yang ditargetkan di daerah yang terindentifikasi dengan kasus Covid-19 tinggi," kata Muhyiddin dikutip dari The Star, Selasa (6/10/2020).

"Dengan ini, kegiatan ekonomi dan sosial di daerah lain yang tidak terpengaruh dapat berlanjut dengan tetap menaati standar prosedur operasi (SOP) yang ketat," lanjutnya.

Muhyiddin tak menutup kemungkinan bakal memberlakukan penutupan kembali sekolah dan perbatasan jika tren penularan kembali melonjak dalam beberapa hari kedepan. Dia meyakinkan warga Malaysia bahwa setiap keputusan yang dibuat oleh Dewan Keamanan Nasional didasarkan pada saran dari Kementerian Kesehatan.

"Saya jamin pemberitahuan yang cukup akan diberikan sebelum ada keputusan sehingga tidak ada yang terlantar," tambahnya.

Malaysia, kata Muhyiddin, akan mulai memberlakukan penutupan perbatasan mulai tanggal 12 Oktober sampai 25 Oktober. Untuk memastikan semua warga Malaysia menjalankan SOP pencegahan Covid-19, pemerintah menurunkan petugas polisi dan unsur keamanan lainnya.

"Jangan salahkan saya jika saya mengambil rotan," pungkasnya.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin tengah menjalani karantina mandiri sejak Senin (5/10/2020) setelah mengetahui Menteri Agama Zulkifli Mohammad Al-Bakri terinfeksi Covid-19. Keduanya sempat bertemu dalam rapat Dewan Keamanan Nasional pada Sabtu pekan lalu.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut