Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Hina Somalia Negara Sampah, Menlu Ali Omar: Keliru, Penghinaan!
Advertisement . Scroll to see content

Mantan Kepala Intelijen Somalia Ditahan di Djibouti, Ada Apa?

Sabtu, 18 September 2021 - 15:56:00 WIB
Mantan Kepala Intelijen Somalia Ditahan di Djibouti, Ada Apa?
Presiden Somalia, Mohamed Abdullahi Mohamed atau yang kerap disapa Farmaajo. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOGADISHU, iNews.id - Mantan kepala intelijen Somalia, Fahad Yasin ditahan pihak berwenang negara Djibouti saat transit menuju Somalia, Jumat (17/9/2021). Penahanan Yasin mengancam pertikaian diplomatik antara dua negara. 

Juru bicara Presiden Somalia Farmaajo, Abdirashid M Hashi mengutuk penangkapan tersebut. Dia menyebut penangkapan Yasin tidah sah. 

"Pemerintah Federal Somalia (FGS) menyesalkan pelanggaran hak-hak pelancong dan hukum internasional yang dilakukan Pemerintah Djibouti," katanya. 

Dia menambahkan, Yasin yang saat ini menjabat sebagai penasihat keamanan nasional untuk Presiden Farmaajo dikeluarkan dari pesawat di Djibouti.

Hingga saat ini, otoritas Djibouti belum mengeluarkan alasan penahanan Yasin. 

Pada 6 September, Perdana Menteri Somalia, Mohamed Hussein Roble memecat Fahad Yasin sebagai kepala Badan Intelijen dan Keamanan Nasional (NISA). Itu dilakukan beberapa bulan setelah pembunuhan misterius seorang agen intelijen wanita, Ikran Tahlil.

Perdana menteri memerintahkan jaksa agung untuk menyelidiki pembunuhan agen wanita NISA yang terbunuh pada bulan Juni. Namun, Farmaajo justru meminta Yasin untuk melanjutkan perannya. Dalam sebuah pernyataan, presiden menyebut pemecatan itu ilegal.

Kedua pemimpin, Roble dan Farmaajo, bersitegang atas perekrutan dan pemecatan di lembaga-lembaga keamanan negara. Hal ini memicu ketidakstabilan politik di negara itu. 

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut