Mantan Pilot Militer AS yang Bekerja di China Ditangkap di Australia, Terancam Diekstradisi
SYDNEY, iNews.id - Mantan pilot militer sekaligus instruktur penerbangan Amerika Serikat (AS) yang kini bekerja di China ditangkap di Australia. Dia terancam diekstradisi ke AS.
Daniel Edmund Duggan (54) ditangkap polisi Federal Australia pada Jumat (21/10/2022) di wilayah pinggiran Orange di New South Wales. Dia muncul di pengadilan di sana pada hari yang sama.
Pernyataan ini sesuai dengan dokumen pengadilan Australia yang dilansir Reuters pada Selasa (25/10/2022). Hal itu juga telah dikonfirmasi oleh dua sumber polisi serta pengacara dari Duggan, Dennis Miralis.
Dua sumber mengatakan, sang pengacara telah muncul melalui konferensi video. Selain itu, jaminan Duggan ditolak oleh pengadilan sehingga dia dibawa ke penjara Bathurst terdekat.
"Duggan merupakan mantan warga negara AS. Polisi federal bertindak atas permintaan AS untuk menangkapnya menjelang kemungkinan proses ekstradisi formal," kata salah satu sumber polisi yang tak disebut namanya.
Sidang lanjutan atas Duggan akan digelar di Sydney pada bulan November nanti.
"Seseorang ditangkap pada 21 Oktober 2022 berdasarkan permintaan dari Amerika Serikat untuk penangkapan sementara mereka. Karena masalah ini ada di pengadilan, tidak pantas untuk berkomentar lebih lanjut," kata juru bicara Departemen Kejaksaan Agung federal dalam sebuah pernyataan tertulis kepada Reuters.
Sebuah sumber penerbangan mengatakan kepada Reuters, FBI mencari Duggan karena pekerjaannya di China. Pengacaranya, Dennis Miralis mengatakan tidak bisa berkomentar.
Duggan pindah ke Australia setelah satu dekade bekerja di militer AS. Dia memulai bisnis yang disebut Top Gun Tasmania.
Perusahaa yang dia bangun mempekerjakan mantan pilot militer AS dan Inggris. Mereka akan untuk melayani wisatawan yang ingin merasakan pengalaman terbang dengan jet tempur.
"Duggan juga menerbangkan pesawat bekas militer dalam pertunjukan udara di Australia," kata tiga pilot kepada Reuters.
Situs web Top Gun Tasmania mengatakan, Duggan menerbangkan jet lompat Harrier di Marinir AS. Dia juga merupakan instruktur perang udara.
Dia pindah ke Beijing pada 2014 dan segera setelah menjual Top Gun Tasmania.
Profil LinkedIn Duggan mengatakan dia telah bekerja di Qingdao, China, sejak 2017 sebagai direktur pelaksana AVIBIZ Limited. Itu merupakan perusahaan konsultan penerbangan komprehensif dengan fokus pada Industri Penerbangan China.
Catatan perusahaan Hong Kong menunjukkan, AVIBIZ Limited terdaftar di sana oleh pemegang paspor Australia, Daniel Edmund Duggan pada 2017 namun bubar pada 2020.
Duggan tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Di bawah perjanjian ekstradisi Australia dengan Amerika Serikat, pemerintah AS akan memiliki waktu 60 hari untuk mengajukan permintaan ekstradisi. Perjanjian itu memungkinkan warga negara Australia untuk diekstradisi.
Editor: Umaya Khusniah