Mantan Presiden Bolivia Morales Bentuk Milisi Bersenjata untuk Lawan Pemerintahan Baru
 
                 
                BUENOS AIRES, iNews.id - Mantan presiden Bolivia yang kini tinggal di pengasingan di Argentina, Evo Morales, membela keputusannya membentuk milisi bersenjata untuk mempertahankan diri dari berbagai serangan pemerintahan baru.
Kabar ini membuat heboh setelah wawancara di stasiun radio. Menurut Morales, dia punya hak untuk membela diri jika pemerintahan baru Bolivia menyerangnya.
 
                                "Di Bolivia, jika angkatan bersenjata menembak rakyat, membunuh rakyat, rakyat memiliki hak untuk membela keamanan mereka," katanya, kepada Reuters, Senin (13/1/2020).
Baca Juga: Polisi dan Warga Pendukung Mantan Presiden Morales Bentrok, 8 Warga Bolivia Tewas
Meski demikian, dia menampik bahwa milisi itu akan dilengkapi senjata api, melainkan jenis lain.
"Di beberapa kesempatan, mereka disebut milisi. Di kesempatan lainnya mereka disebut serikat keamanan atau serikat polisi, dan di beberapa tempat disebut dengan keamanan lingkungan. Ini bukan sesuatu yang baru," ujarnya.
Sebelumnya, dalam rekaman yang dirilis stasiun radio Kawsachun Coca Tropico, Morales mengatakan dia dan para pendukungnya terlalu percaya diri menjelang pemilihan presiden tahun lalu dan seharusnya memiliki rencana B.
"Jika sekarang atau sebentar lagi saya atau orang lain kembali (ke Bolivia), kami harus berorganisasi seperti milisi bersenjata Venezuela," kata Morales, dalam wawancara radio.
Morales meninggalkan Bolivia ke Meksiko pada November 2019 setelah mengumumkan pengunduran diri sebagai presiden. Pemicunya adalah kerusuhan politik terkait tuduhan kecurangan pemilu presiden pada Oktober. Morales kembali menduduki jabatan presiden untuk periode ketiga.
Setelah dari Meksiko dia pindah ke Argentina dan menyusun upaya memulihkan pengaruhnya di Bolivia.
Presiden sementara Bolivia Jeanine Anez mengatakan, rekaman tersebut membuktikan bahwa perdamaian, rekonsiliasi, dan demokrasi, tak masuk dalam pilihan Morales.
Baca Juga: Bolivia Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Mantan Presiden Evo Morales
"Niatnya menabur teror dan kekerasan, tapi mereka hanya akan mendapati warga Bolivia yang bersatu dalam menghadapi ancaman, panggilan terdalam bagi demokrasi kita," cuit Anez.
Morales dilarang mengikuti pemilihan presiden yang akan digelar tahun depan, bahkan otoritas Bolivia mengeluarkan surat penangkapan.
Editor: Anton Suhartono