Mantan Presiden Rusia: Biarkan AS Merangkak dan Memohon untuk Negosiasi Senjata Nuklir!
MOSKOW, iNews.id - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menegaskan negaranya saat ini tak bisa bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS) tentang perlucutan senjata nuklir. Hubungan kedua negara sedang terganggu sehingga tak mungkin menggelar pembicaraan.
"Kita tidak punya hubungan apa pun dengan Amerika Serikat sekarang," kata pria yang juga menjabat Wakil Dewan Keamanan Nasional Rusia itu, dalam pernyataan di Telegram, seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/6/2022).
Medvedev menegaskan hubungan Rusia dan AS saat ini berada di titik terendahnya sehingga negosiasi tak bisa berjalan.
"Mereka berada di nol pada skala Kelvin. Tidak perlu bernegosiasi dengan mereka (terkait senjata nuklir). Ini tak baik bagi Rusia. Biarkan mereka berlari atau merangkak dan memohon," ujarnya.
Di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump pada 2018, AS memutuskan keluar dari perjanjian senjata nuklir era Perang Dingin, Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty (INF), dengan Rusia. Perjanjian itu diteken kedua negara pada 1987.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyayangkan keputusan AS menarik diri dari INF.
"Rusia telah dan tetap berkomitmen pada perjanjian ini. Langkah seperti itu, jika diambil, akan membuat dunia semakin berbahaya," kata Peskov, pada Oktober 2018.
Dia juga membantah tuduhan Presiden AS Donald Trump yang menyebut Rusia melanggar kesepakatan INF. Kesepakatan itu diteken pemimpin kedua negara saat itu, Presiden Ronald Reagan dan Mikhail Gorbachev, untuk menyudahi krisis rudal balistik Uni Soviet yang menargetkan ibu kota negara-negara Barat.
Peskov juga menegaskan pernyataan yang disampaikan Presiden Vladimir Putin bahwa Rusia tidak akan menyerang lebih dulu meskipun diancam dengan serangan nuklir.
"Kami tidak merasa memiliki hak untuk melakukan serangan lebih dulu," katanya.
Editor: Anton Suhartono