Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak
Advertisement . Scroll to see content

Mantan Presiden Uni Soviet Dukung Dialog Rusia dan AS terkait Keamanan Eropa

Jumat, 24 Desember 2021 - 15:42:00 WIB
Mantan Presiden Uni Soviet Dukung Dialog Rusia dan AS terkait Keamanan Eropa
Mantan Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id – Mantan Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, mendukung dialog antara Rusia dan AS tentang isu-isu keamanan. Dia pun berharap hasil dari negosiasi itu dapat membawa rasa aman bagi semua negara Eropa.

Menurut mantan pemimpin Uni Soviet itu, Amerika Serikat bersikap angkuh dan terlalu percaya diri sejak pembubaran Uni Soviet. Dia menilai Washington DC seakan-akan merasa sudah menjadi pemenang tunggal Perang Dingin dan memutuskan untuk memperluas pakta pertahanannya di NATO.

“Piagam Paris, ide-ide keamanan kolektif, pembentukan Dewan Keamanan untuk Eropa, yang dibahas secara serius pada 1991, telah dilupakan (AS). Namun demikian, saya percaya bahwa belum terlambat untuk kembali ke ide-ide ini,” kata Gorbachev seperti dilansir kantor berita Sputnik, Jumat (24/12/2021). 

“Tidak tahu apakah (dialog) ini terjadi sekarang, setelah pembicaraan antara presiden Rusia dan Amerika Serikat (Vladimir Putin dan Joe Biden); tetapi semacam proses telah dimulai. Saya mendukung itu, saya berharap akan ada hasil sehingga semua negara Eropa merasa aman,” ujar politikus berusia 90 tahun itu.

Pada Jumat ini, Moskow menerbitkan rancangan perjanjian antara Rusia, Amerika Serikat, dan NATO tentang jaminan keamanan di Eropa. Jika disetujui, proposal itu akan melarang NATO untuk memperluas pengaruhnya ke Eropa Timur . 

Rancangan perjanjian itu juga berisi larangan kepada Amerika Serikat dan Rusia untuk menembakkan rudal jarak menengah dan jarak pendek dalam jarak serang wilayah satu sama lain; di samping sejumlah persyaratan lainnya.

Seorang pejabat pemerintahan Biden mengatakan, proposal keamanan Rusia itu memuat banyak hal yang tidak disetujui oleh Amerika Serikat. Akan tetapi, dia menyebut ada beberapa bagian lain yang mungkin dapat diperdalam lagi oleh kedua negara untuk meraih kesepakatan. 

“Namun, saat ini, Amerika Serikat tidak akan menanggapi di depan umum semua proposal keamanan Rusia, seperti yang dipahami Moskow,” kata pejabat AS itu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut