MOSKOW, iNews.id – Mantan Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, menilai invasi Amerika Serikat dan NATO ke Afghanistan sudah gagal sejak awal. Menurut dia, NATO dan AS telah salah menangani keberadaan mereka sendiri di negara Asia itu.
“Mereka (NATO dan AS) harus mengakui kegagalan mereka sebelumnya. Hal yang penting sekarang adalah mengambil pelajaran dari apa yang terjadi dan memastikan kesalahan yang sama tidak terulang,” kata Gorbachev, seperti dikutip kantor berita Rusia, RIA, Selasa (17/8/2021).
Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Nobatkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional
“(Pengerahan pasukan AS) itu adalah upaya gagal sejak awal meskipun Rusia mendukungnya di tahap-tahap awal,” ujarnya.
Menurut dia, ancaman di Afghanistan selama ini terlalu dilebih-lebihkan oleh AS dan sekutunya. Gagasan geopolitik di negara Asia itu pun ditetapkan dengan buruk oleh Barat. “Ditambah upaya tidak realistis untuk mendemokratisasi masyarakat yang terdiri dari banyak suku,” tutur Gorbachev.
Kuasai Afghanistan, Taliban Tukar Senapan AK-47 Rusia dengan Senjata Buatan Amerika
Gorbachev adalah pemimpin yang mengawasi penarikan pasukan Uni Soviet dari Afghanistan pada 1989. Mantan politikus yang kini berusia 90 tahun itu juga menganggap keberadaan Soviet di Afghanistan sebagai kesalahan politik yang menguras sumber daya berharga ketika negara raksasa komunis tersebut sedang menghadapi fase keruntuhannya.
Rusia Puji Tindakan Taliban di Kabul, Ini Alasannya
Pemerintah dukungan Soviet di Afghanistan memang sempat bertahan selama tiga tahun setelah Moskow menarik pasukannya. Akan tetapi, mereka tidak pernah bangkit lagi, sejak Rusia memutuskan untuk memangkas bantuan kepada Afghanistan, setelah Soviet runtuh pada Januari 1992. Pemerintah Afghanistan pun jatuh di tahun yang sama.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku