Marahnya PM Inggris Boris Johnson Mengetahui Patung Ratu Elizabeth II Dirobohkan
LONDON, iNews.id - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson geram dengan perobohan patung Ratu Elizabeth II di Kanada pada Kamis lalu. Pengunjuk rasa merobohkan patung Ratu Elizabeth II dan Ratu Victoria sebagai kecaman atas temuan ratusan makam anak-anak pribumi di bekas lahan sekolah British Columbia.
Johnson mengaku bersimpati dengan para pengunjuk rasa yang marah atas temuan mengejutkan itu, namun menentang perusakan patung Ratu.
"Kami jelas mengutuk setiap perusakan patung Ratu. Perhatian kami bersama masyarakat adat Kanada setelah temuan tragis ini dan kami mengikuti permasalahan ini dengan cermat dan terus berhubungan dengan Pemerintah Kanada soal masalah adat," kata Johnson, melalui juru bicara, dikutip dari The Sun, Sabtu (3/7/2021).
Rekaman beredar di media sosial menunjukkan, kelompok sayap kiri anti-penjajahan Idle No More merobohkan patung yang berada di luar Gedung DPRD Provinsi Manitoba Kota Winnepag itu menggunakan tali sambil meneriakkan, "Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian".
Dalam video terpisah, pengunjuk rasa meneriakkan 'Robohkan dia' saat merusak patung Ratu Victoria yang lokasinya tak berjauhan. Bukan hanya itu, patung Ratu itu juga dicat merah disertai coretan, 'Kami pernah menjadi anak-anak. Kembalikan mereka'.
Waabishkaa Ma'iingan Naakshig, seorang tokoh pribumi, mengunggah rekaman insiden tersebut dengan memberi judul "Saya bantu merobohkan jalang itu".
Sementara itu kepolisian Kanada belum menangkap siapa pun atas perobohan patung, namun telah memulai penyelidikan.
Perobohan kedua patung pemimpin monarki Inggris itu terjadi bersamaan dengan peringatan Hari Kanada pada 1 Juli. Hari Kanada merupakan perayaan penyatuan empat wilayah Inggris menjadi satu konfederasi yang terjadi pada 1 Juli 1867.