Marak Kasus Pneumonia Misterius, Senator Usul Warga AS Dilarang ke China

Sabtu, 02 Desember 2023 - 20:13:00 WIB

Kasus pneumonia misterius muncul di China. (Reuters)

NEW YORK, iNews.id - Lima senator Partai Republik meminta Presiden Joe Biden untuk melarang warga Amerika Serikat (AS) bepergian ke China. Kasus pneumonia misterius jadi sorotan.

"Kita harus segera membatasi perjalanan antara Amerika Serikat dan China sampai kita lebih tahu tentang bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit baru ini," kata surat yang ditandatangani oleh Senator Marco Rubio.

Trump Janjikan Rp33 Juta Per Warga AS dari Memungut Tarif Negara-negara Lain

Dia menyampaikan pernyataan itu dengan J.D. Vance, Rick Scott, Tommy Tuberville, dan Mike Braun.

Kenaikan kasus ini menjadi perhatian global pekan lalu ketika Organisasi Kesehatan Dunia meminta China untuk memberikan informasi detail.

Orang Tua Wajib Tahu, Ini Gejala Khas Pneumonia 'Misterius' pada Anak

Seorang pejabat AS sedang memantau secara cermat peningkatan penyakit pernapasan di China.

Jubir Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu menyatakan tanggapan terhadap surat Rubio. Rencana itu dinilai tidak berdasar.

Waspada Pneumonia 'Misterius' yang Menyerang China, Begini Gejalanya

Dalam beberapa bulan terakhir, Amerika Serikat dan China secara bertahap meningkatkan jumlah penerbangan antara kedua negara, meskipun masih jauh dibanding 2019.

Pada Januari 2020, Presiden Donald Trump melarang sebagian besar warga non-AS yang baru-baru ini berada di China untuk memasuki Amerika Serikat karena kekhawatiran Covid, tetapi tidak membatasi penerbangan antara kedua negara.

Amerika Serikat mencabut pembatasan perjalanan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pengunjung internasional yang divaksin penuh mulai November 2021, termasuk dari China. AS mencabut persyaratan terpisah bahwa penumpang pesawat harus menghasilkan tes Covid negatif sebelum tiba pada Juni 2022.

Amerika Serikat pada Januari mulai meminta penumpang pesawat untuk mendapatkan tes Covid negatif setelah keputusan Beijing untuk mencabut kebijakan nol-Covid yang ketat, tetapi mencabut persyaratan tersebut pada Maret.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq