Masjid dan Toko Muslim Diserang, Sri Lanka Kembali Blokir Facebook dan WhatsApp
KOLOMBO, iNews.id - Pemerintah Sri Lanka kembali memblokir beberapa platform media sosial dan layanan pesan singkat, termasuk Facebook dan WhatsApp, menyusul aksi kekerasan terhadap muslim pascabom Paskah yang menewaskan 258 orang pada 21 April lalu.
Pemblokiran media sosial dan layanan pesan singkat pernah dilakukan beberapa kali saat aksi bom bunuh diri berlangsung, namun beberapa hari kemudian dicabut.
Umat Islam menjadi sasaran kekerasan, di antaranya dengan perusakan masjid, rumah, dan toko-toko. Penyerangan masif terjadi di Kota Chilaw, Minggu (12/5/2019), bermula dari pesan di Facebook.
Menurut sumber pejabat, penyerangan di Chilaw bermula dari posting-an seorang muslim berisi, '1 day u will cry'. Pesan itu ditanggapi sebagai ancaman oleh warga pemeluk agama lain hingga terjadi kekerasan. Pria tersebut diamankan polisi untuk menghindari penganiayaan warga.
Sementara itu otoritas keamanan menangkap sekelompok orang di Kuliyapitiya dan Dummalasuriya yang diduga memprovokasi warga untuk menyerang masjid dan toko-toko milik muslim.