Masjidil Haram Siapkan 5,5 Juta Paket Takjil Buka Puasa Selama Ramadhan

MAKKAH, iNews.id - Otoritas Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci menyiapkan 5,5 juta paket takjil buka puasa selama Ramadhan 2025. Jemaah tak perlu khawatir mencari takjil saat beribadah di Masjidil Haram karena makanan tersedia gratis.

Takjil gratis, sumbangan dari dermawan umat Islam, itu merupakan bentuk pelayanan dari Otoritas Umum untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk memanjakan para jemaah.

Baca Juga

Dewan Keamanan PBB Dukung Rencana Maroko untuk Sahara Barat

Sejak jemaah melangkah ke tempat paling suci bagi umat Islam ini, mereka langsung mendapat berbagai kemudahan.

Selain itu otoritas menyiapkan 20.000 wadah air Zamzam guna memastikan setiap jemaah dapat mengakses air tersebut tanpa kesulitan. Untuk mengakomodasi jam-jam salat yang panjang, 33.000 sajadah baru juga digelar di seluruh halaman masjid.

Baca Juga

Arab Saudi Keluarkan Syarat bagi Jemaah Haji Dalam Negeri termasuk Ekspatriat

Sementara itu bagi para lansia yang mengalami keterbatasan mobilitas, otoritas menyiapkan 10.000 kursi roda serta 400 mobil golf listrik untuk membantu aktivitas selama berada di area masjid.

Bagi jemaah umrah, pengelola menyediakan lima stasiun bergerak untuk tahallul (mencukur rambut), memungkinkan jemaah untuk menyempurnakan ibadah mereka tanpa perlu meninggalkan area Masjidil Haram. Stasiun-stasiun tersebut dilengkapi dengan layanan pangkas rambut keliling guna menyiasati keramaian serta mempermudah untuk diakses setiap jemaah.

Baca Juga

Saudi Keluarkan Panduan Sumbangan Buka Puasa Ramadhan di Masjidil Haram

Untuk pertama kali, otoritas menerapkan sistem pelacakan dan penyimpanan barang bawaan, terdiri dari dua fasilitas penitipan terpusat serta enam titik loading di pintu masuk utama masjid. Ini untuk menyederhanakan penanganan barang bawaan.

Masjidil Haram juga semakin ramah anak dengan memperluas area layanan, termasuk menambah pusat penampungan anak-anak menjadi tiga. Pusat-pusat layanan tersebut menyediakan program kegiatan keagamaan, budaya, dan pendidikan. Dengan begitu, orang tua tidak perlu khawatir meninggalkan putra-putri mereka untuk bisa khusyuk beribadah.