Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Gagalkan Upaya Pencurian Jet Tempur MiG-31 Dilengkapi Rudal Kinzhal oleh Ukraina
Advertisement . Scroll to see content

Media AS: Jaringan Rahasia Mata-Mata Amerika dan NATO Terlibat Perang Ukraina

Minggu, 26 Juni 2022 - 06:52:00 WIB
Media AS: Jaringan Rahasia Mata-Mata Amerika dan NATO Terlibat Perang Ukraina
Ukraina mendapatkan bantuan intelijen dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat dalam menghadapi pertempuran dengan Rusia. (Grafis: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id – Sebuah jaringan rahasia mata-mata dan komando dari AS dan negara-negara sekutunya dilaporkan terlibat dalam perang di Ukraina. Mereka berusaha membantu Kiev, termasuk dengan memberikan intelijen

Sementara itu, puluhan komando dari sejumlah negara NATO juga bekerja di wilayah Ukraina, demikian The New York Times (NYT) melaporkan pada akhir pekan ini, dengan mengutip para pejabat AS dan Eropa.

Menurut surat kabar itu, pasukan Ukraina begitu bergantung pada bantuan dari Amerika Serikat dan para sekutunya, termasuk jaringan komando dan mata-mata tersembunyi yang menyediakan persenjataan, intelijen, serta berbagai pelatihan. Media AS itu juga mengatakan, sebagian besar pekerjaan tersebut dilakukan di luar Ukraina, misalnya di pangkalan-pangkalan di Jerman, Prancis, dan Inggris.

NYT mengungkapkan, puluhan pasukan komando dari negara-negara NATO seperti Inggris, Prancis, Kanada, dan Lithuania juga bekerja di Ukraina. 

Tak hanya itu, Badan Intelijen Pusat AS (CIA) secara diam-diam juga menggelar beberapa operasi di Ukraina, berbagi intelijen dari Washington DC. Padahal, pemerintahan Presiden Joe Biden sebelumnya mengklaim bahwa mereka tidak akan mengerahkan pasukan AS ke Ukraina.

Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khusus itu adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, operasi itu juga untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran “genosida” oleh rezim Kiev selama delapan tahun terakhir.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut