Medvedev: Hubungan Rusia dan Korsel Makin Buruk jika Seoul Ikut-ikutan Sanksi Moskow
MOSKOW, iNews.id – Ketegangan antara Rusia dan Korea Selatan mencuat pascapenandatanganan pakta militer Moskow dengan Pyongyang, pekan lalu. Namun, Rusia mengingatkan Korsel bahwa hubungan mereka bakal memburuk jika Seoul ikut-ikutan memberikan sanksi terhadap Moskow.
“Seoul sedang meributkan Perjanjian Rusia-DPRK yang baru. Kami akan dengan tegas memenuhinya, termasuk pasal-pasal mengenai keamanan bersama,” tulis Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, Senin (24/6/2024).
“Namun hubungan dengan Korea Selatan akan semakin memburuk, mengingat mereka tidak punya alasan untuk ikut serta dalam sanksi anti-Rusia,” ungkap mantan presiden Rusia itu lagi.
DPRK adalah singkatan dari Democratic People’s Republic of Korea (Republik Demokratik Rakyat Korea) nama resmi Korut di panggung internasional.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korut Kim Jong Un menandatangani perjanjian aliansi militer di Pyongyang, Korut, Rabu (19/6/2024) lalu. Pakta itu mencakup janji kedua negara untuk memberikan bantuan militer jika salah satu negara diserang musuh.
Pembentukan aliansi militer Moskow-Pyongyang itu menuai protes keras dari Amerika Serikat, Korsel, dan Jepang. Ketiga negara itu menilai pakta pertahanan Rusia-Korut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Korsel bahkan sampai mengancam bakal mencabut larangan pengiriman senjata dari Seoul ke Ukraina.
Putin pun memberikan peringatan keras kepada Korsel. Menurut dia, negara Asia Timur itu bakal membuat kesalahan besar jika berani memasok senjata ke Ukraina.
Putin juga mengingatkan, Moskow akan menanggapi tindakan Seoul tersebut dengan cara yang akan merugikan Korsel. “Jika Korea Selatan memasok senjata ke Ukraina, mereka tidak akan menyukai jawabannya. Saya berharap mereka tidak melakukannya, itu akan menjadi kesalahan besar,” kata Putin pada konferensi pers di Vietnam, Kamis (20/6/2024).
Editor: Ahmad Islamy Jamil