Meksiko Ancam Deportasi 500 Imigran yang Serbu Perbatasan AS
Namun, mereka kini menghadapi penantian panjang untuk melihat apakah permohonan suaka mereka akan diterima oleh AS. Presiden Donald Trump sendiri sebelumnya bersumpah untuk membiarkan setiap imigran di sisi perbatasan Meksiko hingga pengadilan memutuskan kasus mereka.
Ini bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Menurut kantor berita AFP, sejumlah orang berhasil memanjat pagar pertama. Saat mereka mencoba menyeberangi dinding kedua, pihak AS mulai melemparkan gas air mata.
Seorang wartawan AFP melihat para imigran - termasuk ibu dan anak - berusaha melindungi diri mereka dari gas. Beberapa orang tampak menangis dan mengaku hanya ingin mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik di AS.
Jurnalis Associated Press (AP), Chris Sherman, mengaku melihat orangtua melarikan diri dengan bayi.
Imigran asal Honduras, Ana Zuniga (23), mencoba menyeberang dengan anaknya yang berusia tiga tahun.
"Kami berlari, tetapi ketika Anda berlari, lebih banyak asap mengepung Anda," kata dia, kepada AP.
Trump mengerahkan sekitar 5.800 pasukan ke perbatasan. Dia sebelumnya menggambarkan tindakan para imigran itu sebagai "invasi".
Editor: Nathania Riris Michico