Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Jabatan Presiden Venezuela Maduro hanya Menghitung Hari, kok Bisa?
Advertisement . Scroll to see content

Melunak, Maduro Siap Dialog dengan Oposisi Pascapercobaan Kudeta

Rabu, 30 Januari 2019 - 14:31:00 WIB
Melunak, Maduro Siap Dialog dengan Oposisi Pascapercobaan Kudeta
Nicolas Maduro (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

KARAKAS, iNews.id - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mulai melunak menghadapi perlawanan dari kubu oposisi serta tekanan internasional. Dia siap bernegosiasi dengan oposisi untuk mencari solusi atas krisis politik di Venezuela.

Dalam wawancara dengan kantor berita Rusia Ria Novosti, Maduro mengatakan siap duduk satu meja dengan lawan politiknya.

"Saya siap untuk duduk di meja negosiasi dengan oposisi. Jadi kita bisa berdiskusi untuk kebaikan Venezuela," kata Maduro, seperti dilaporkan kembali AFP, Rabu (30/1/2019).

Selain itu, Maduro juga siap mendukung dipercepatnya pemilihan umum (pemilu) parlemen.

"Akan sangat baik untuk menggelar pemilihan parlemen lebih awal, itu merupakan bentuk diskusi politik yang baik," kata Maduro.

Sebelumnya, Maduro menolak ultimatum dari negara Eropa untuk menyelenggarakan pemilu. Spanyol, Inggris, Prancis, Belanda, dan Jerman mengancam akan mengakui pemerintahan sementara Guaido jika Maduro tak menggelar pemilu dalam waktu 8 hari sejak pekan lalu.

"Mereka harus mencabut ultimatum itu. Tida ada satu pihak pun yang bisa memberikan ultimatum," kata Maduro, Senin (28/1/2019).

"Venezuela tak terikat dengan Eropa. Ini benar-benar penghinaan," kata dia, seraya menambahkan bahwa ultimatum itu merupakan kesalahan.

Maduro baru dilantik Januari ini setelah memenangkan pemilu yang kontroversial pada Mei 2018. Namun oposisi Venezuela tak mengakui kemenangan Maduro.

Puncaknya, tokoh oposisi yang juga pemimpin parlemen Majelis Nasional Juan Guaido memproklamirkan diri sebagai presiden sementara Venezuela pada pekan lalu. Guaido didukung Amerika Serikat, sebagian besar negara Amerika Latin, dan Eropa.

Sementara itu, Maduro mendapat dukungan atas legitimasi pemerintahannya, di antaranya dari Rusia, China, Turki, dan Kuba.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut