Pascapercobaan Kudeta, Presiden Venezuela Tolak Ultimatum Pemilu
KARAKAS, iNews.id - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menolak ultimatum dari negara Eropa untuk diselenggarakan pemilu. Krisis politik di negara Amerika Latin kaya minyak itu meruncing setelah tokoh oposisi yang juga ketua Majelis Nasional Juan Guaido memproklamirkan diri sebagai presiden sementara pada pekan lalu.
Padahal, Maduro baru dilantik pada awal tahun ini, setelah memenangkan pemilu yang digelar pada Mei 2018.
Upaya kudeta Guido itu didukung oleh Amerika Serikat, sebagian besar negara Amerika Latin, serta beberapa negara Eropa. Spanyol, Inggris, Prancis, Belanda, dan Jerman mengancam akan mengakui pemerintahan sementara Guaido jika Maduro tak menggelar pemilu dalam waktu 8 hari.
Sementara itu, Maduro mendapat dukungan atas legitimasi pemerintahannya, di antaranya dari Rusia, China, Turki, dan Kuba.
"Mereka harus mencabut ultimatum itu. Tida ada satu pihak pun yang bisa memberikan ultimatum," kata Maduro, kepada CNN Turki, sebagaimana dilaporkan kembali AFP, Senin (28/1/2019).