Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa Hari Ini Guncang Banten, Cek Pusat dan Magnitudonya!
Advertisement . Scroll to see content

Mengapa Gempa M6,8 Maroko Sangat Menghancurkan dan Mematikan? Ini Analisis BMKG

Sabtu, 09 September 2023 - 19:40:00 WIB
Mengapa Gempa M6,8 Maroko Sangat Menghancurkan dan Mematikan? Ini Analisis BMKG
BMKG menganalisis gempa bumi di Maroko yang menewaskan sedikitnya 820 orang, di antaranya banyaknya bangunan tua (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Gempa bumi bermagnitudo 6,8 atau dalam penghitungan lain disebutkan M6,9 dan M7,2, mengguncang Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat atau Sabtu (9/9/2023) pukul 05.10 WIB. Sejauh ini 820 orang dilaporkan tewas dan 629 lainnya luka.

Gempa tersebut tergolong dangkal, bertitik pusat di darat dengan episentrum sekitar 70 km dari Kota Marrakesh yang padat penduduk. 

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, guncangan tersebut merupakan gempa utama terbesar dalam catatan sejarah yang pernah terjadi di Maroko.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif di Pegunuungan Atlas, Maroko," kata Daryono, dalam keterangannya di X, sebelumnya dikenal dengan Twitter.

Dia menambahkan morfologi pegunungan Atlas berarah Baratdaya-Timurlaut yakni dari Agadir hingga Aït Ahmadou Haddou, Maroko.

Hasil analisis mekanisme sumber yang dilakukan BMKG menunjukkan, gempa Maroko memiliki mekanisme sumber pergerakan naik (thrust fault). Itu mencerminkan adanya gaya tekan (compressional) yang terjadi pada zona tektonik sumber gempa tersebut.

Gempa, lanjut Daryono, terjadi di wilayah jalur sumber gempa sesar aktif yang sudah terpetakan. Meski demikian, zona itu dikenal dengan riwayat kegempaan relatif rendah.

"Gempa ini berdampak sangat merusak mencapai skala intensitas VII-IX MMI hingga menimbulkan kerusakan dan korban jiwa meninggal di Kota Tua Marrakesh, kota terbesar keempat di Maroko.

Daryono menambahkan, sebagai kota tua bangunan di Marrakesh rentan terhadap guncangan karena strukturnya yang lemah.

Kota-kota besar di sekitarnya, yakni Ouarzazate, Essaouira, Safi, Agadir, Casablanca, dan Errachidia turut terdampak. Lebih jauh lagi, gempa ini juga dirasakan di negara tetangga, seperti Spanyol, Portugal, dan Aljazair.

Menurut Daryono, gempa Maroko kali ini mengingatkan pada guncangan dahsyat di Agadir, dengan kekuatan 5,8 pada 29 Februari 1960. Meski magnitudonya relatif kecil, gempa merusak Agadir menewaskan lebih dari 10.000 orang. Itu menjadi gempa paling mematikan dalam sejarah Maroko.

Sementara itu dilihat dari kekuatannya, gempa kali ini sebanding dengan guncangan yang menghancurkan Kota Meknes yakni bermagnitudo 6,5 hingga 7 yang terjadi pada 27 November 1755.

Gempa Meknes 1755 menewaskan ribuan orang karena melanda pegunungan dengan banyak sebaran permukiman pedesaan dan kota-kota kecil yang di dalamnya banyak bangunan berstruktur lemah. Selain itu, gempa kuat kali ini terjadi menjelang pergantian hari saat banyak warga beraktivitas di rumah.

Berdasarkan pemantauan, lanjut Daryono, hingga pukul 16.25 WIB hasil monitoring gempa Maroko telah terjadi beberapa kali aktivitas gempa susulan dengan satu kali bermagnitudo M4,9. Itu terjadi 19 menit setelah gempa utama yakni pada pukul 05.30 WIB.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut