Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Langgar Gencatan Senjata Gaza 875 Kali, Ini Perinciannya
Advertisement . Scroll to see content

Mengejutkan, Mantan Bos Mossad Akui Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran

Sabtu, 12 Juni 2021 - 08:09:00 WIB
Mengejutkan, Mantan Bos Mossad Akui Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran
Fasilitas nuklir Natanz Iran. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

YERUSALEM, iNews.id - Mantan Kepala Mossad Israel, Yossi Cohen, membeberkan operasi yang dilakukan oleh agen mata-mata terhadap proyek nuklir Iran dan ilmuwan terkenal Iran, Mohsen Fakhrizadeh. 

Cohen membeberkan hal-hal mengejutkan tersebut kepada stasiun TV Israel, Chanel 12, seminggu setelah mengajukan pengunduran diri. Biasanya, pemimpin Mossad akan menunggu bertahun-tahun setelah pensiun untuk berbicara kepada media.

Dia mengatakan, Mossad meledakkan fasilitas sentrifugal bawah tanah Iran di Kota Natanz, Iran.

"Kami mengatakan dengan sangat jelas kepada Iran. Kami tidak akan membiarkan Anda mendapatkan senjata nuklir. Apa yang tidak Anda mengerti?," kata mantan kepala mata-mata itu. 

Pada bulan April, kegagalan daya terjadi di fasilitas nuklir Natanz dekat ibu kota Teheran, sehari setelah Republik Islam itu meluncurkan sentrifugal uranium canggih yang baru.

Cohen juga membeberkan operasi 2018, di mana Mossad mencuri arsip nuklir Iran dari brankas di sebuah gudang di Teheran. Mossad telah mengamati dengan cermat ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh selama bertahun-tahun. Meski demikian, Israel tidak mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhannya.

Sebagai informasi, pada November 2020, ilmuwan nuklir terkenal, Iran Fakhrizadeh dibunuh oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di pinggiran Teheran. Sebagian besar pejabat Iran menganggap Israel bertanggung jawab atas pembunuhan itu dan bersumpah akan memberikan balasan sengit.

"Jika seorang pria menimbulkan bahaya bagi warga Israel, dia harus disingkirkan. Namun, jika dia berubah dan tidak membahayakan kita lagi, maka dia akan selamat," kata Cohen.

Dia membantah asumsi bahwa kemungkinan Iran memiliki senjata nuklir makin besar. "Itu tidak benar," katanya. 

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut