Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Korea Utara Tembakkan Rudal dari Laut 3 Hari Jelang KTT APEC di Korea Selatan
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Biro 121, Pasukan Hacker Korut yang Curi Uang untuk Biayai Senjata Nuklir

Rabu, 28 Desember 2022 - 13:20:00 WIB
Mengenal Biro 121, Pasukan Hacker Korut yang Curi Uang untuk Biayai Senjata Nuklir
Korut memiliki pasukan siber bernama Biro 121 yang dituduh mencuri ratusan juta dolar AS untuk membiayai program senjata nuklir (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Korea Utara (Korut) dilaporkan memiliki pasukan siber yang sangat terkenal bernama Biro 121. Pasukan yang dibentuk pada era 1990-an itu merupakan bagian dari Biro Umum Pengintaian militer. 

Pemerintah Korut pernah menyatakan operasi dunia maya merupakan salah satu cara negaranya untuk mempertahankan opsi militer asimetris. 

Biro 121 diketahui memiliki setidaknya 6.000 pasukan yang sangat ahli dalam peretasan atau hacking. Para hacker tersebut beroperasi di beberapa negara, di antaranya China, Belarusia, dan Rusia.

Obyek yang mereka retas kelas kakap meliputi lembaga keuangan dan bisnis internasional. Lazarus Group, bagian dari biro itu, berhasil mencuri jutaan dolar dari hasil pertukaran mata uang kripto, meneror dengan ransomware WannaCry di web, membobol rumah produksi Sony Pictures, serta membocorkan konten yang belum dirilis serta informasi pribadi lainnya.

Memo yang dikeluarkan Angkatan Darat AS mengungkap, misi kelompok itu adalah menciptakan kekacauan dengan menyerang jaringan musuh yang rentan.

Peretas juga diduga menggunakan koin privasi untuk menutupi jejak saat mengonversi dana menjadi uang tunai. 

Mereka pernah mencuri dari beberapa pertukaran mata uang kripto, membobol Sony Pictures, serta membocorkan konten yang belum dirilis. Laporan PBB mengungkap, hacker juga mencuri ratusan juta dolar AS sepanjang 2020 untuk mendanai program nuklir dan rudal balistik Korut. 

Dokumen PBB menyebut rezim Kim Jong Un operasi terhadap lembaga keuangan dan pertukaran mata uang virtual untuk membiayai persenjataan serta mempertahankan ekonomi negara yang morat-marit. 

Satu negara yang tidak disebutkan namanya yang merupakan anggota PBB mengklaim para peretas mencuri aset virtual senilai 316,4 juta dolar AS pada periode 2019 hingga November 2020.

Laporan juga mengungkap Korut memproduksi bahan fisil, memelihara fasilitas nuklir, dan meningkatkan infrastruktur rudal balistiknya sambil terus mengupayakan bahan dan teknologi untuk program ini dari luar negeri.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut