Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Paksa Staf Ngantor Jam 3 Pagi, Ini Pembelaan PM Jepang Takaichi
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Karoshi, Budaya Kerja Lembur di Jepang yang Kerap Makan Korban

Jumat, 14 November 2025 - 10:52:00 WIB
Mengenal Karoshi, Budaya Kerja Lembur di Jepang yang Kerap Makan Korban
Istilah karoshi kembali mengemuka di Jepang sejak perdana menteri baru Sanae Takaichi menjabat pada Oktober (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

Meski aturan sudah diberlakukan, budaya kerja Jepang berubah sangat lambat. Banyak pekerja masih ragu menolak lembur atau mengambil cuti penuh, karena tekanan sosial dan kekhawatiran dianggap tidak berdedikasi.

Beberapa langkah pemerintah untuk mengurangi karoshi antara lain:

  • Penetapan batas lembur nasional
  • Kampanye “Premium Friday” untuk pulang lebih cepat setiap Jumat terakhir bulan
  • Promosi kerja fleksibel dan hybrid
  • Inspeksi dan sanksi bagi perusahaan pelanggar.

Tetapi efektivitasnya masih dipertanyakan karena banyak perusahaan tetap menuntut output tinggi tanpa menambah tenaga kerja.

Kasus Terbaru: Rapat Dini Hari PM Takaichi Picu Perdebatan

Baru-baru ini, publik Jepang kembali mempersoalkan budaya kerja ekstrem setelah Perdana Menteri Sanae Takaichi menggelar rapat pukul 03.00, yang melibatkan staf selama 3 jam. Kejadian ini memicu kekhawatiran bahwa bahkan pejabat tertinggi pun masih terjebak dalam pola kerja tak sehat, dan berpotensi menormalisasi praktik tersebut.

Walau Takaichi menyampaikan klarifikasi, insiden tersebut memperkuat kekhawatiran bahwa karoshi masih menjadi ancaman nyata.

Jika Jepang ingin mengatasi karoshi secara menyeluruh, bukan hanya aturan yang harus berubah, melainkan budaya kerja itu sendiri. Perlu ada kesadaran kolektif bahwa:

  • Produktivitas tidak sama dengan jam kerja panjang
  • Istirahat adalah bagian penting dari kinerja
  • Kesehatan mental sama pentingnya dengan output kerja.

Tanpa itu semua, karoshi akan tetap menjadi bayang-bayang gelap di balik kesuksesan Negeri Sakura.

Fenomena karoshi menunjukkan bahwa modernisasi ekonomi tidak selalu sejalan dengan kesejahteraan pekerja. Jepang kini menghadapi pertanyaan besar, apakah negara ini siap memutus budaya kerja ekstrem demi masa depan tenaga kerja yang lebih sehat dan manusiawi?

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut