Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump: Amerika Negara Kekuatan Nuklir Nomor 1, tapi Saya Benci Mengakuinya
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Uranium Terdeplesi, Amunisi Berbahaya yang Mungkin Digunakan Israel Serang Iran

Jumat, 27 Juni 2025 - 07:16:00 WIB
Mengenal Uranium Terdeplesi, Amunisi Berbahaya yang Mungkin Digunakan Israel Serang Iran
Konflik Israel-Iran memunculkan kekhawatiran penggunaan senjata berbahaya, uranium terdeplesi (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id - Konflik antara Israel dan Iran kembali memunculkan kekhawatiran tentang penggunaan senjata berbahaya di Timur Tengah. Salah satu senjata yang mungkin digunakan dalam serangan udara Israel terhadap Iran adalah amunisi berbahan uranium terdeplesi (depleted uranium/DU). Senjata kontroversial ini identik dengan daya hancur tinggi dan dampak lingkungan jangka panjang.

Meski belum ada konfirmasi resmi, spekulasi ini mencuat setelah laporan tentang kehancuran masif pada bunker dan fasilitas bawah tanah Iran yang diperkuat sistem pelindung canggih. Amunisi konvensional biasa dinilai tak cukup kuat menembus target semacam itu.

Apa Itu Uranium Terdeplesi?

Uranium terdeplesi adalah sisa limbah dari proses pengayaan uranium. Artinya, kandungan uranium-235, isotop yang digunakan untuk bahan bakar atau senjata nuklir, telah dikurangi secara signifikan. Meski kandungan radioaktifnya lebih rendah dari uranium alami, DU tetap berbahaya karena bersifat toksik dan memiliki sifat radioaktif dalam jangka panjang.

Namun, kelebihan utama DU dalam konteks militer bukan pada sifat nuklirnya, melainkan kepadatannya yang sangat tinggi. DU jauh lebih padat dibandingkan timbal, sehingga sangat efektif untuk digunakan sebagai peluru penetrator dalam amunisi antitank dan penghancur bunker.

Penggunaan Militer: Menembus Baja dan Beton

Israel, seperti Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara NATO lainnya, diketahui memiliki teknologi peluru dan bom penembus lapis baja berbahan uranium terdeplesi. Peluru jenis ini sangat efektif dalam menghancurkan kendaraan tempur, bunker bawah tanah, dan target berlapis perlindungan berat.

Dalam konflik Israel-Iran yang melibatkan serangan ke fasilitas bawah tanah Iran, DU disebut-sebut sebagai salah satu jenis amunisi yang mungkin digunakan. Serangan udara yang meratakan sebagian instalasi militer Iran memunculkan dugaan bahwa amunisi penetrator DU atau bom bunker-buster canggih seperti GBU-28 atau GBU-57 (MOP) digunakan.

Simbol Eskalasi Konflik

Jika benar Israel menggunakan amunisi berbasis uranium terdeplesi dalam serangannya ke Iran, hal ini bisa menandai peningkatan dramatis dalam skala dan intensitas konflik. Selain itu, penggunaannya berpotensi memperkeruh citra Israel di mata komunitas internasional dan menimbulkan ketegangan diplomatik tambahan.

Iran sendiri kemungkinan besar akan menyoroti isu ini dalam forum global, terlebih jika dampak lingkungannya mulai dirasakan di wilayah sipil.

Uranium terdeplesi adalah senjata yang ampuh namun menyimpan risiko besar, bukan hanya dari segi militer, tapi juga lingkungan dan kesehatan jangka panjang. Isu penggunaannya dalam konflik Israel-Iran mencerminkan betapa cepatnya eskalasi militer bisa melibatkan teknologi berbahaya, dan menegaskan perlunya pengawasan ketat terhadap penggunaan senjata jenis ini.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut