Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Filipina Bantah Pelaku Penembakan Komunitas Yahudi di Australia Berlatih di Mindanao
Advertisement . Scroll to see content

Menghina Tuhan, Presiden Duterte Dikecam dan Disebut Psikopat

Selasa, 26 Juni 2018 - 16:30:00 WIB
Menghina Tuhan, Presiden Duterte Dikecam dan Disebut Psikopat
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

MANILA, iNews.id - Setelah menimbulkan kontroversi dengan mengutuk Paus Fransiskus dan para pemimpin dunia seperti mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, kali ini Presiden Rodrigo Duterte menghina Tuhan dengan mengeluarkan kata 'bodoh'.

Akibat pernyataan yang disampaikan di stasiun televisi itu, Duterte dikecam, dicap jahat, serta disebut psikopat.

Saat itu Duterte ditanya mengenai kisah di Alkitab tentang penciptaan manusia, yakni alasan mengapa Tuhan menciptakan Adam dan Hawa jika hanya untuk membiarkan mereka jatuh dalam dosa yang menghancurkan kesucian mereka.

“Siapa Tuhan yang bodoh ini? Bagaimana Anda bisa merasionalisasi Tuhan? Apakah Anda percaya (Tuhan)?” kata Duterte, seperti dilaporkan AP, Selasa (26/6/2018).

Duterte menyesalkan, dosa Adam dan Hawa menyebabkan semua orang menanggung akibatnya.

“Anda tidak terlibat, namun sekarang Anda ternoda dengan dosa manusia di awal. Itu yang tidak bisa saya terima, dalil yang sangat bodoh,” ujar Duterte.

Mengetahui hal itu, senator dari oposisi Antonio Trillanes IV bahkan menyebut Duterte sebagai orang jahat dan kejam.

"Dia sangat konsisten dengan kebohongan, kejahatan, dan kekejaman dari kebijakannya," kata Trillanes.

Seorang Uskup Katolik, Arturo Bastes, menyebut Duterte sebagai orang gila dan mendesak warga Filipina untuk mendoakannya agar bertaubat. Bastes meminta warga berdoa agar ucapan menghujat dan kecenderungan kediktatoran Duterte segera berakhir.

"Omelan Duterte soal Tuhan dan Alkitab mengungkapkan lagi bahwa dia merupakan seorang yang aneh secara psikologis, seorang psikopat, berpikiran abnormal yang seharusnya tidak terpilih sebagai presiden negara kita yang beradab dan beragama Kristiani," kata Bastes.

Uskup lain, Ruperto Santos, juga menyebut sikap Duterte sudah melewati batas.

Mantan kepala kepolisian nasional, Senator Panfilo Lacson, mengaku kerap mendukung kebijakan Duterte. Namun setelah ungkapan melawan Tuhan itu, Lacson berbalik arah dan berharap Duterte mendapat ganjaran setimpal.

"Kepada siapa saya berdoa setiap hari dan dengan siapa saya menemukan penghiburan dan kenyamanan di semua masa-masa sulit. Saya bahkan tidak perlu memikirkan pilihan saya. Semoga Tuhan mengampuni dan membuatnya bisa menebus semua dosa-dosa," kata Lacson.

Namun, Juru bicara Duterte membela pernyataan tersebut dan mengatakan pria berusia 73 tahun itu berhak mengekspresikan pendapat tentang agama. Menambahkan pembelannya, dia juga mengaku pernah dilecehkan secara seksual sebagai mahasiswa oleh seorang imam.

Tak cuma sekali, Duterte kembali menekankan hujatan itu dalam pidatonya, Senin (25/6).

“Mengapa Anda mengikat saya dengan sesuatu yang sangat bodoh? Saya diberi pikiran saya sendiri oleh Tuhan,” ucap Duterte.

Duterte mengejutkan umat Katolik Filipina pada 2015 ketika mengutuk kunjungan Paus Francis karena menyebabkan kemacetan lalu lintas di Manila. Dia kemudian meminta maaf, namun berulang kali mengecam uskup dan Gereja Katolik yang dominan di negara itu.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut