Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kim Jong Un Ingin Korea Utara Produksi Rudal Lebih Banyak, Bangun Pabrik-Pabrik Amunisi Baru
Advertisement . Scroll to see content

Menhan AS Mattis: Rusia Mencoba Kacaukan Pemilu AS Lagi

Minggu, 02 Desember 2018 - 13:09:00 WIB
Menhan AS Mattis: Rusia Mencoba Kacaukan Pemilu AS Lagi
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis menuding Rusia berusaha kembali ikut campur dalam pemilihan paruh waktu AS bulan lalu, seperti yang terjadi pada pilpres 2016 yang membawa Presiden Donald Trump berkuasa.

Mattis menyebut, hubungan yang sudah tegang antara AS dan Rusia tidak diragukan lagi makin memburuk atas upaya Rusia yang terus-menerus ikut campur dalam proses pemilihan umum AS.

"Presiden Rusia Vladimir Putin mencoba lagi untuk mengotori pemilihan umum kita bulan lalu, dan kami melihat upaya berkelanjutan di sepanjang hal itu," kata kepala Pentagon itu, kata Mattis, di Forum Pertahanan Nasional Reagan di California, seperti dilaporkan AFP, Minggu (12/2/2018).

"Putin melanjutkan upaya untuk mencoba menumbangkan proses demokrasi yang harus dipertahankan," ujar Mattis.

Dia mengaku tidak yakin apakah ada ancaman yang berkembang dari Rusia.

"Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mempertahankan diri."

Mattis mengutarakan hal itu saat Trump tiba-tiba membatalkan pertemuan yang direncanakan dengan Putin di KTT G-20 di Buenos Aires, Argentina.

Menjelang pemimul paruh waktu bulan lalu, Twitter dan Facebook menutup ribuan akun yang dikendalikan Rusia, di mana 14 orang dari Internet Research Agency Rusia, menjadi tersangka.

"Amerika harus menyadari bahwa aktor asing -dan Rusia khususnya- terus mencoba untuk mempengaruhi sentimen publik dan persepsi pemilih melalui tindakan yang dimaksudkan untuk menabur perselisihan."

Kepala keuangan troll pertanian, bernama Yelena Khusyainova, didakwa oleh Departemen Kehakiman AS beberapa hari sebelum ujian tengah semester 6 November, menjadi orang pertama yang menghadapi tuduhan mencampuri suara AS.

Rusia pada gilirannya mengutuk AS karena mendakwa dia, mengatakan tuduhan itu dibuat untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Moskow.

Trump sendiri berada di pusat penyelidikan apakah kampanye kepresidenan tahun 2016-nya berkonspirasi dengan operasi Rusia untuk memiringkan pemilihan untuknya.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut