Menhan AS Pastikan Korut Tak Akan Dapat Bantuan, kecuali Lakukan Ini
SINGAPURA, iNews.id - Kepastian pertemuan antara Kim Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 12 Juni mendatang di Singapura tak serta merta mengakhiri tekanan ekonomi terhadap Korea Utara (Korut).
Menteri Pertahanan AS James Mattis menegaskan, Korut tak akan mendapat bantuan kecuali negara itu sudah dengan jelas dan memastikan mengakhiri program senjata nuklirnya.
Mattis mengakui untuk mewujudkan hal itu tak mudah. Menurut dia, jalan untuk mencapai kesepakatan tidak akan mulus, namun setidaknya akan bergelombang.
"Kami dapat mengantisipasi, paling bagus, jalan akan bergelombang menuju (negosiasi)," kata Mattis, dalam pertemuan dengan delegasi Korea Selatan dan Jepang, di Hotel Shangri-la Singapura, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (3/6/2018).
Hal yang jelas, kata dia, AS masih berpegang dengan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB terkait sanksi untuk Korut.
"Kami akan meneruskan implementasi semua resolusi DK PBB terhdap Korut. Korut akan mendapat bantuan hanya jika mereka melakukan langkah-langkah terverifikasi dan tak berubah-ubah untuk melucuti senjata nuklir," kata Mattis.
Pada Jumat lalu Trump memastikan akan menggelar pertemuan dengan Kim di Singapura. Rencana itu sempat dibatalkan oleh Trump pekan pekan lalu, melalui surat terbuka untuk Kim yang disampaikan melalui Twitter.
Saat itu kedua pihak saling perang pernyataan dipicu kekecewaan Korut yang menganggap AS melakukan desakan sepihak atas pelucutan senjata nuklir. Hal itu diperparah dengan pernyataan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton yang menyinggung kasus Libya.
Meskipun pemimpin Libya Moamar Gaddafi menuruti keinginan AS untuk melucuti senjata nuklirnya, namun dia tetap dibunuh oleh pemberontak yang didukung AS dan Barat.
Editor: Anton Suhartono