Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Di Hadapan Pangeran MBS, Trump: Gaza Segera Membaik!
Advertisement . Scroll to see content

Menhan Israel Beri Tahu AS soal Operasi Serangan Darat ke Rafah

Senin, 06 Mei 2024 - 15:07:00 WIB
Menhan Israel Beri Tahu AS soal Operasi Serangan Darat ke Rafah
Yoav Gallant sudah memberi tahu Menhan AS,Lloyd Austin mengenai rencana serangan darat ke Rafah (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant ternyata sudah memberi tahu rekannya dari Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, mengenai rencana serangan darat ke Rafah, Jalur Gaza. Israel sedang mengevakuasi sekitar 10.000 warga Gaza di Rafah bagian timur menuju area kemanusiaan di Al Mawasi.

"(Israel) Tidak punya pilihan," kata Gallant kepada Austin, dalam percakapan telepon pada Minggu (5/5/2024) malam waktu Washington DC, seperti dilaporkan Al Jazeera, Senin (6/5/2024).

Dia juga mengungkit soal serangan roket Hamas ke pangkalan militer di dekat pintu perbatasan Karem Shalom yang menewaskan tiga tentara Zionis. Israel mengklaim serangan roket itu dilakukan dari Rafah.

Bukan hanya itu, Gallant juga menyalahkan Hamas karena menolak kesepakatan gencatan senjata sementara.

“Tidak ada pilihan lagi, artinya adalah dimulainya operasi Israel ke Rafah,” kata Gallant, dalam pernyataan Kantor Kementerian Pertahanan Israel.

Pernyataan soal evakuasi warga Rafah itu disampaikan di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Surat kabar The New York Times (NYT) melaporkan, seorang sumber pejabat Israel dan pemimpin senior Hamas Mousa Abu Marzouk justru menyalahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang mementahkan kembali kesepakatan padahal sudah akan disepakati.

Sumber pejabat Israel itu mengatakan kepada NYT, kedua pihak sebenarnya sudah sangat dekat untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata beberapa hari lalu. Namun pernyataan Netanyahu mengenai rencana operasi darat ke Rafah membuat Hamas mundur.

Hal senada disampaikan Abu Marzouk.

"Kami hampir saja (mencapai kesepakatan), tapi pemikiran Netanyahu yang sempit membatalkan kesepakatan," katanya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut