Menkeu Jepang Dikecam karena Dianggap Rendahkan Negara yang Terapkan Lockdown
TOKYO, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Jepang Taro Aso menunai kecaman publik karena dianggap merendahkan negara lain yang menerapkan lockdown untuk mencegah wabah virus corona.
Aso mengatakan, Jepang berhasil mengendalikan wabah tanpa harus memberlakukan lockdown total. Ini dikarenakan standar budaya Jepang berbeda dengan negara lain. Pernyataan yang disampaikan pada Kamis (4/6/2020) dalam rapat di parlemen itu langsung memicu kecaman dari masyarakat karena dianggap tidak tepat.
"Negara-negara lain menghubungi saya dan bertanya apakah kita satu-satunya negara yang memiliki obat virus atau semacamnya," kata Aso, dikutip dari Bloomberg, Jumat (5/6/2020).
Dia menyampaikan pernyataan itu sebagai jawaban atas pertanyaan seorang anggota parlemen tentang keberhasilan Jepang mencegah pandemi.
"Ketika saya beri tahu mereka, 'Tingkat standar budaya negara kami berbeda dengan Anda', mereka tidak bisa berkata-kata. Itu cara paling sederhana untuk mengakhiri pertanyaan," kata Aso.
Pernyataan itu direspons gelak tawa. Namun bukan karena peserta rapat komite parlemen mendukung Aso, melainkan sebaliknya. Mereka menertawakan ketidakmampuan Jepang untuk memberlalukan lockdown total karena tersandung aturan kebebasan sipil sebagaimana tercantum dalam konstitusi yang dibuat pascaperang.
Para pejabat Jepang hanya bisa meminta warga tinggal di rumah dan menutup usaha mereka sementara, tanpa bisa memaksa, apalagi menerapkan sanksi. Meski demikian, tingkat kesadaran warga Jepang sangat tinggi sehingga mau menaati imbauan tersebut.
Jepang merupakan negara anggota G7 yang paling rendah kasus infeksi virus corona, yakni hanya sekitar 7 kematian per 1 juta penduduk.
Sementara itu pernyataan Aso beredar di media sosial dan memicu amarah netizen.
"Itulah seharusnya tidak Anda katakan saat ini," kata Kenichiro Mogi, seorang dokter ahli saraf, di Twitter.
Kentaro Iwata, dokter ahli penyakit menular Jepang yang menjadi pernah menjadi sorotan internasional karena mengkritik pemerintah terkait penanganan wabah corona di kapal pesiar Diamond Princess, dengan jengkel mengatakan, "Tentu saja mereka akan terdiam."
Politikus oposisi Renho Murata juga mengecam pernyataan itu. "Anda pikir kamu ini siapa, Menteri Aso. Saya tidak ingin Anda mengatakan itu kepada dunia sebagai seorang menteri keuangan Jepang," ujarnya.
Berbagai lontaran kritik itu memaksa Aso meluruskan pernyataannya pada Jumat. Dia menjelaskan, pernyataan itu dimaksudkan untuk mengatakan bahwa Jepang harus bangga karena mampu melawan virus tanpa harus memaksa, di saat negara lain melakukan lockdown total dengan kontrol ketat.
Aso menegaskan pernyataan itu tidak bermaksud meremehkan negara lain.
Editor: Anton Suhartono