Menlu Arab Saudi Sebut Negaranya Bisa Saja Akui Israel jika Konflik Palestina Tuntas
DAVOS, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menegaskan negaranya bisa saja mengakui Israel jika masalah Palestina terselesaikan. Konflik Israel dan Palestina sudah berlangsung puluhan tahun. Upaya untuk menyelesaikannya berujung kebuntuan, termasuk solusi dua negara yang ditentang Israel.
"Tentu saja," kata Pangeran Faisal, saat ditanya oleh tim panel Forum Ekonomi Dunia (WEF) Davos, Swiss, apakah Arab Saudi bisa mengambil langkah ini sebagai bagian dari perjanjian lebih luas setelah adanya resolusi konflik Palestina.
Serangan Hamas atau Operasi Badai Al Aqsa berlangsung kurang dari sebulan setelah Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan ada perkembangan signifikan menuju normalisasi hubungan Saudi dengan Israel.
Operasi Badai Al Aqsa berlangsung pada 7 Oktober, sementara pernyataan MBS disampaikan pada 20 September dalam wawancara dengan media Amerika Serikat (AS), Fox News. Kelompok perlawanan Hamas menyatakan, salah satu tujuannya menyerang Israel saat itu adalah untuk membatalkan rencana normalisasi hubungan Israel dengan Arab Saudi.
“Setiap hari kami semakin dekat (menuju normalisasi hubungan),” kata MBS.
Saat itu MBS ditanya soal negosiasi untuk mencapai kesepakatan penting dalam membuka hubungan diplomatik kedua negara.
Seperti diketahui, Arab Saudi dan Israel adalah sekutu utama AS di Timur Tengah.
Pembicaraan ke arah normalisasi hubungan Saudi dan Israel terbilang kompleks. Pasalnya, perundingan juga berkaitan dengan topik lain seperti jaminan keamanan AS dan bantuan nuklir sipil yang tengah diupayakan Riyadh, serta kemungkinan konsesi Israel kepada Palestina.
Namun MBS mengingatkan kembali mengenai solusi terhadap konflik Palestina. Arab Saudi tetap memandang isu Palestina harus diselesaikan terlebih dulu.
“Bagi kami, masalah Palestina sangat penting. Kami perlu menyelesaikan bagian itu... Dan kami memiliki strategi negosiasi yang baik hingga saat ini,” kata MBS.
Pembicaraan normalisasi hubungan Israel dan Saudi juga dibahas MBS dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat keduanya bertemu di Riyadh pekan lalu. Namun Blinken mengakui jalan menuju normalisasi menghadapi tantangan perang di Gaza.
Blinken mengatakan wacana normalisasi hubungan Arab Saudi dengan Israel juga dibicarakan.
“Tetapi hal ini mengharuskan konflik di Gaza diakhiri, dan hal ini juga jelas memerlukan adanya jalan praktis menuju Negara Palestina,” ujar Blinken.
Arab Saudi secara konsisten menegaskan negara Palestina merupakan prasyarat bagi perjanjian damai dengan Israel.
Editor: Anton Suhartono