Menlu AS Temui Putra Mahkota Saudi soal Hilangnya Jurnalis Khashoggi
RIYADH, iNews.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo tiba di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (16/10/2018), untuk membicarakan kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi.
Setelah bertemu Raja Salman, diplomat nomor 1 AS itu akan berbincang dengan Putra Mahkota Muhammed bin Salman pada Selasa malam waktu setempat di Riyadh.
Muhammed bin Salman menjadi sorotan terkait kasus hilangnya pria 59 tahun itu. Pasalnya, Khashoggi kerap mengkritik kebijakan Muhammed hingga dia mendapat ancaman dan meninggalkan Saudi pada September 2017 untuk menetap di AS.
Seorang pejabat Saudi yang identitasnya tak disebut mengatakan Pompeo akan berbincang dengan Muhammed sambil makan malam.
Selama bertahun-tahun, Jamal Khashoggi menyuarakan reformasi demokrasi di Saudi dan mengkritik kebijakan keras Muhammed.
Di antara pernyataan Khashoggi yang membuat kuping Muhammed merah adalah penangkapan ratusan pangeran, pejabat, dan pengusaha terkait tuduhan korupsi. Dia menyoroti uang yang harus dibayar para tersangka agar bisa bebas.
Hal lain terkait kritikan soal kebebasan berpendapat. Khashoggi dalam wawancara dengan Al Jazeera mengatakan, "Saya masih melihatnya sebagai seorang reformis, tetapi dia mengumpulkan semua kekuatan di dalam genggamannya. Dan akan jauh lebih baik baginya untuk memberikan ruang bernapas bagi para kritikus, bagi para intelektual Saudi, penulis Saudi, media Saudi untuk berdebat. Seperti yang kita bicarakan hari ini, ada intelektual dan jurnalis Saudi yang dipenjara. Sekarang tidak ada yang berani berbicara dan mengkritik."
Komentar lain yang disampaikan Khashoggi soal penangkapan para aktivis. Di kolom The Washington Post, Khashoggi mengatakan, "Kami diminta mengabaikan semua harapan tentang kebebasan politik, dan tetap diam tentang penangkapan dan larangan bepergian yang tidak hanya berdampak pada para kritikus tetapi juga keluarga mereka. Kami diharapkan untuk dengan penuh semangat menyambut reformasi sosial dan memberi pujian pada putra mahkota."
Editor: Anton Suhartono