Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menlu Lavrov Ungkap Perbedaan Rusia dengan Negara Barat, Singgung Tembok Berlin 
Advertisement . Scroll to see content

Menlu Lavrov Tuding NATO dan Uni Eropa Perangi Rusia Lewat Ukraina

Jumat, 26 September 2025 - 14:28:00 WIB
Menlu Lavrov Tuding NATO dan Uni Eropa Perangi Rusia Lewat Ukraina
Menlu Rusia Sergei Lavrov menuding NATO dan Uni Eropa menggunakan Ukraina mendeklarasikan 'perang sungguhan' terhadap negaranya. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov menuding NATO dan Uni Eropa menggunakan Ukraina mendeklarasikan 'perang sungguhan' terhadap negaranya. Hal itu disampaikan Lavrov dalam pidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada, Kamis (25/9/2025) waktu setempat. 

Hal itu disampaikan Lavrov saat pertemuan menteri luar negeri G20 di PBB dua hari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan sikap yang lebih keras terhadap Moskow dan menyebut sekutu NATO harus menembak jatuh jet-jet tempur Rusia yang memasuki wilayah udara mereka.

"Contoh nyata lainnya adalah krisis di Ukraina yang diprovokasi oleh Barat, melalui NATO dan Uni Eropa telah mendeklarasikan perang sungguhan terhadap negara saya dan terlibat langsung di dalamnya," ucap Lavrov dilansir dari Reuters, Jumat (26/9/2025).

Adapun, ketegangan meningkat di sepanjang sisi timur Eropa di mana Estonia menuduh Moskow mengirim tiga jet tempur ke wilayah udaranya, seminggu setelah jet-jet NATO menembak jatuh pesawat tanpa awak Rusia di wilayah udara Polandia.

Namun, pernyataan yang dilontarkan Lavrov tidak merujuk pada komentar Trump pada awal pekan ini, melainkan mengulangi posisi Rusia bahwa tindakan Barat yang memicu perang di Ukraina pada Februari 2022.

Menanggapi tudingan Lavrov, Menlu Inggris Yvette Cooper menegur Lavrov saat dia hendak pergi ketika dia memulai pidatonya. Dia juga mengutuk perang yang tak beralasan oleh Rusia terhadap Ukraina.

"Distorsi dunia fantasi palsu, misinformasi, dan propaganda dari perwakilan Rusia tentang penyebab perang tidak akan meyakinkan siapa pun," ucap Cooper.

Pasukan Rusia menduduki sekitar 20 persen wilayah Ukraina dan pertempuran masih berkecamuk di wilayah timur negara itu lebih dari 3,5 tahun sejak invasi besar-besaran.

Kepala kebijakan luar negeri Eropa, Kaja Kallas, meminta kekuatan dunia untuk memberikan tekanan internasional terhadap Kremlin.

"Tidak ada tanda-tanda bahwa tujuan Rusia untuk menaklukkan Ukraina telah berubah," ujarnya.

Ukraina dan Eropa secara terbuka menyambut baik perubahan retorika Trump terkait perang di Ukraina pada hari Selasa, di mana dia mengejek lambatnya kemajuan militer Rusia, 

Trump juga meyakini Kiev dapat membalikkan keadaan terhadap Rusia dan merebut kembali wilayah yang didudukinya.

Namun, beberapa diplomat Eropa telah memperingatkan bahwa pernyataan Trump mungkin mengindikasikan dia akan meninggalkan Eropa untuk memikul beban dalam mendukung Ukraina.

Meskipun ada lobi terpadu dari Eropa dan Ukraina, Trump belum memberlakukan sanksi baru yang berat terhadap Rusia. Sebaliknya, dia telah mengenakan tarif pada produk-produk dari India karena membeli minyak Rusia dan membahas kemungkinan tindakan serupa terhadap China.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut