Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diejek soal Serangan 11 September, Cawalkot New York Mamadani: Muslim Biasa Hadapi Hinaan!
Advertisement . Scroll to see content

Menlu Rusia Lavrov Singgung AS di Balik Jatuhnya Heli Presiden Iran Raisi

Selasa, 21 Mei 2024 - 17:32:00 WIB
Menlu Rusia Lavrov Singgung AS di Balik Jatuhnya Heli Presiden Iran Raisi
Menlu Rusia Sergei Lavrov menyebut sanksi di bidang penerbangan yang dijatuhkan AS bisa membahayakan manusia, termasuk dialami Presiden Iran Ebrahim Raisi (Foto: IRNA via Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

ASTANA, iNews.id - Menteri Luar Negeri Rusia (Menlu) Sergei Lavrov menyebut sanksi di industri penerbangan yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) bisa membahayakan manusia. Pernyataan itu disampaikan mengomentari kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi serta pejabat lainnya pada Minggu (19/5/2024).

Raisi dan rombongan, termasuk Menlu Hossein Amirabdollahian, menaiki helikopter Bell 212 buatan perusahaan AS Bell Helicopter saat kecelakaan terjadi.

Lavrov mengatakan, sanksi yang ditujukan terhadap Iran, termasuk larangan pasokan suku cadang, juga berdampak kepada rakyat biasa.

Menurut lavrov, pernyataan mantan Menlu Iran Mohammad Javad Zarif sudah sangat jelas dengan menyalahkan sanksi AS atas langkanya suku cadang yang diduga kuat menjadi penyebab kecelakaan tersebut.

"Mantan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif sudah secara langsung menyatakan hal ini, menuduh Amerika Serikat membahayakan nyawa masyarakat dengan menjatuhkan sanksi, termasuk larangan pasokan suku cadang untuk pesawat AS. Amerika menyangkal hal itu, namun kenyataannya, negara-negara lain yang terkena sanksi Amerika Serikat tidak mendapat suku cadang untuk peralatan AS, termasuk di penerbangan,” kata Lavrov, dikutip dari Sputnik.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut