KIEV, iNews.id – Klaim Ukraina tentang serangan maut roket Rusia di stasiun kereta api di Kota Kramatorsk di Wilayah Donetsk, Jumat (8/4/2022), mendapat bantahan dari kelompok milisi pro-Moskow. Juru Bicara Milisi Rakyat Republik Rakyat Donetsk (DPR), Eduard Basurin, menyebut klaim itu sebagai provokasi yang terorganisasi dari Ukraina.
“Sebuah provokasi terjadi di Kramatorsk. Pihak berwenang Ukraina tidak menyembunyikan fakta bahwa mereka sedang mempersiapkan provokasi lain,” kata Basurin kepada lembaga penyiaran Channel One milik Rusia, hari ini.
Seteru Memanas, 'Senjata' China Ini Bisa Bikin Jepang Tekor Rp20 Triliun
“Pertama, evakuasi diumumkan dari Kota Kramatorsk, Kostyantynivka, dan Slovyansk. Orang-orang pun mulai berkumpul di tempat-tempat di mana Anda dapat bepergian, yakni stasiun kereta api. Lalu tiba-tiba ada amunisi, sekitar 30 orang tewas,” ujarnya.
Menurut dia, peristiwa itu seperti sudah didesain sedemikian rupa oleh militer Ukraina. Apalagi, Markas Besar Pertahanan Teritorial DPR sebelumnya mengatakan bahwa justru pasukan Ukraina-lah yang menghantam Kramatorsk dengan rudal Tochka-U pada hari ini. Pecahan rudal itu jatuh di dekat stasiun kereta api.
Rudal Rusia Kembali Hancurkan Fasilitas Tentara Bayaran Asing di Ukraina
Sebelumnya pihak Ukraina mengklaim, dua roket Rusia menghantam sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk, Jumat (8/4/2022). Serangan itu menyebabkan puluhan korban jiwa.
Dikatakan bahwa stasiun tersebut digunakan untuk mengevakuasi warga sipil dari wilayah yang terdampak gempuran pasukan Rusia.
Rusia Dikeluarkan dari Dewan HAM PBB, Myanmar Malah Mendukung, Singapura Abstain
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku