Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Data Terbaru PBB Ungkap 81% Bangunan Gaza Hancur dan Rusak akibat Serangan Israel
Advertisement . Scroll to see content

Militer Myanmar Berusaha Lemahkan Pengakuan 2 Tentara soal Pemusnahan Rohingya

Kamis, 10 September 2020 - 15:59:00 WIB
Militer Myanmar Berusaha Lemahkan Pengakuan 2 Tentara soal Pemusnahan Rohingya
Para lelaki etnik Rohingya di kamp pengungsian. (Foto: ANTARA)
Advertisement . Scroll to see content

YANGON, iNews.id – Militer Myanmar berusaha merongrong pengakuan dua tentara terkait pembantaian orang-orang Rohingya. Sebelumnya, dua tentara itu mengaku diperintahkan untuk memusnahkan Muslim Rohingya sebelum mengambil bagian dalam pembunuhan sejumlah laki-laki, perempuan, dan anak-anak dari kelompok etnik minoritas tersebut.

LSM Fortify Rights dan media asal AS, New York Times, pada Selasa (8/9/2020) lalu merilis detail dari wawancara terhadap dua tentara Myanmar, yaitu Prajurit Myo Win Tun (33) dan Prajurit Zaw Naing Tun (30). Keduanya menggambarkan, mereka “menyapu bersih” seluruh desa yang didiami penduduk Rohingya. Hasil wawancara terhadap dua prajurit itu telah difilmkan.

Para tentara tersebut mengaku diperintahkan oleh komandan senior untuk menembak semua yang mereka lihat dan dengar selama operasi militer 2017—yang menyebabkan sekitar 750.000 Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.

Kekejaman yang meluas militer Myanmar itu telah didokumentasikan oleh para penyelidik PBB dan kelompok HAM. Kekerasan itu kini membuat Myanmar menghadapi tuduhan genosida. Akan tetapi, hasil wawancara dengan Myo Win Tun dan Zaw Naing Tun menjadi laporan yang paling perinci yang diberikan oleh para tersangka pelaku sejauh ini.

Juru Bicara Militer Myanmar, Brigadir Jenderal Zaw Min Tun, Rabu (9/9/2020) malam mengakui kepada BBC Burma bahwa Myo Win Tun dan Zaw Naing Tun adalah mantan tentara Myanmar. Namun, dia mengklaim, kedua orang itu telah “disandera” oleh kelompok militan Tentara Arakan dan diancam serta dipaksa untuk membuat pengakuan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut