Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Membaca Motif Bantuan China di Balik Jatuhnya Heli dan Jet Tempur AS di Laut China Selatan
Advertisement . Scroll to see content

Militer Myanmar Brutal, 22 Demonstran Ditembak Mati Setelah Pabrik Milik China Dibakar Massa

Senin, 15 Maret 2021 - 06:15:00 WIB
Militer Myanmar Brutal, 22 Demonstran Ditembak Mati Setelah Pabrik Milik China Dibakar Massa
Kawasan industri di Hlaingthaya, Yangon, dibakar kelompok tak dikenal memicu kemarahan militer Myanmar, 22 demonstran dilaporkan tewas ditembak terkait kejadian itu (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

YANGON, iNews.id - Sedikitnya 22 demonstran anti-kudeta Myanmar tewas ditembak pasukan keamanan di Distrik Hlaingthaya, Yangon, setelah pabrik-pabrik yang didanai China di kawasan itu dibakar massa, Minggu (14/3/2021).

Kelompok pro-demokrasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) melaporkan, ada 16 demonstran lainnya yang juga ditembak mati di tempat lain sehingga totalnya menjadi 39 korban meninggal sepanjang Minggu.

Ini menjadikan Minggu 14 Maret sebagai hari paling berdarah sejak kudeta menggulingkan Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Kedutaan Besar China di Myanmar menyatakan, banyak staf warga China yang terluka dan terperangkap dalam kebakaran yang disengaja itu. Mereka mendesak militer untuk melindungi properti serta warga China.

Kedubes menggambarkan situasinya sangat parah setelah serangan terhadap pabrik-pabrik, namun mereka tak menyinggung soal kekerasan yang dilakukan militer Myanmar terhadap demonstran.

"China mendesak Myanmar untuk mengambil langkah lebih lanjut untuk menghentikan semua tindakan kekerasan, menghukum pelaku sesuai dengan hukum, dan menjamin keselamatan jiwa dan properti perusahaan dan staf warga China di Myanmar," bunyi pernyataan kedubes, dikutip dari Reuters, Senin (15/3/2021).

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pembakaran pabrik-pabrik tersebut.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut