Militer Myanmar Tangkap 147 Pejabat, Anggota Parlemen dan Aktivis sejak Kudeta
YANGON, iNews.id - Militer Myanmar menangkap setidaknya 147 orang sejak kudeta militer menggulingkan Aung San Suu Kyi pada Senin (1/2/2021).
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), seperti dikutip dari Reuters, Kamis (4/2/2021), menyatakan, di antara mereka yang ditangkap dan ditahan adalah anggota parlemen dan pejabat pemerintahan Suu Kyi serta aktivis demokrasi.
Lembaga yang melacak tahanan politik Myanmar sejak pemerintahan junta itu merinci, 133 orang yang ditahan merupakan pejabat atau anggota parlemen serta 14 orang aktivis masyarakat sipil.
Demonstrasi juga pecah di beberapa kota besar Myanmar pada Kamis menentang kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi. Kepolisian dan militer merespons aksi para aktivis tersebut dengan penangkapan. Setidaknya terjadi tiga penangkapan pada Kamis di kota terbesar kedua Mandalay.
Demonstrasi hari ini merupakan aksi turun ke jalan pertama sejak penangkapan Suu Kyi yang disusul pengambilalihan kekuasaan.
Penangkapan tersebut dikonfirmasi oleh aktivis mahasiswa dari tiga kelompok yang berada di Mandalay serta Yangon.
Sejauh ini belum ada keterangan dari kepolisian maupun militer.
Sebenarnya warga Myanmar juga sudah melakukan protes menentang kudeta, namun tidak dengan cara unjuk kekuatan di jalanan. Mereka memukuli perabot rumah seperti panci, alat dapur, hingga klakson mobil di Yangon pada Selasa (2/2/2021) malam.
Memukul panci atau perabot lain merupakan bagian dari tari tradisional yang biasa dilakukan untuk mengusir kejahatan atau karma buruk.
Selain itu petugas medis dari setidaknya 20 rumah sakit pemerintah ikut bergabung dalam penolakan kudeta. Ada petugas medis yang menggunakan pakaian hazmat yang di bagian belakangnya terdapat tulisan, ‘Kediktatoran harus gagal’.
Editor: Anton Suhartono