Min Aung Hlaing, Jenderal yang Kudeta Aung San Suu Kyi Jabat Presiden Myanmar
NAYPYIDAW, iNews.id - Min Aung Hlaing, jenderal yang memimpin kudeta militer menggulingkan pemimpin sipil tertinggi Aung San Suu Kyi pada 2021 lalu, kini menjabat presiden sementara. Hlaing menjadi penjabat presiden menggantikan Myint Swe yang jatuh sakit.
Swe juga bukan presiden Myanmar, melainkan penjabat. Dia diangkat menjadi penjabat presiden sejak kudeta berlangsung pada 2021. Presiden sebelumnya, Win Myint, ikut digulingkan bersama Suu Kyi dan kini mendekam dalam penjara.
Swe, politikus dari partai pro-militer, mengambil alih kursi kepresidenan karena sebelumnya menjabat wakil presiden pertama.
Stasiun televisi pemerintah Myanmar MRTV melaporkan, Hlaing menjabat penjabat presiden sejak Senin (22/7/2024) setelah Swe dipastikan tak menjalankan tugas karena masalah kesehatan. Media pemerintah pada Kamis pekan lalu melaporkan Swe menderita kelainan saraf dan penyakit neuropati perifer.
Hlaing menerima surat resmi yang memberinya wewenang untuk menjalankan tugas sebagai penjabat presiden. Dia memiliki wewenang untuk menangani berbagai permasalahan yang diperlukan. Hwe juga tak bisa menjalankan tugasnya di Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional karena cuti sakit. Dewan yang dipimpin oleh presiden itu sejatinya merupakan badan pemerintah, meski pada praktiknya dikendalikan oleh militer.
Lembaga tersebut memainkan peran penting dalam memperbarui keadaan darurat setiap 6 bulan, memungkinkan militer memiliki kekuasaan ekstra-konstitusional yang luas.
Militer mengklaim, pemberlakuan keadaan darurat secara berkala penting guna menangani gngguan keamanan nasional disebabkan oleh pemberontak atau kelompok bersenjata yang melawan militer.
Editor: Anton Suhartono